57.sadar

10 6 0
                                    

tiga hari sudah Sandra lewati setelah kejadian dimana ia melihat Kevin dan Naina di Resto nya.

di sinilah Sandra berada sekarang,di dalam kelas dengan Daffin di samping nya.

semenjak hari itu,Sandra menjadi semakin jauh dengan Kevin.lebih tepat nya Sandra yang menjauhkan diri dari Kevin.

Kevin selalu berusaha berbicara dengan Sandra jika mereka berpapasan atau saat di kantin.tapi Sandra selalu menghindar dengan berbagai alasan,atau pergi begitu saja.

di kelas 11 ipa 2 memang sedang jamkos,karena itulah kelas menjadi sangat bising seperti pasar.

drttt....drtt...

ponsel Sandra berbunyi pertanda panggilan masuk.Sandra mengambil ponsel nya yg berada di saku rok yang dia kenakan.

Mahbro is calling....

nama yang tertera di layar benda pipih nya.

hati Sandra berdebar kencang saat melihat nama yang tertera di sana.perlahan,Sandra mengangkat panggilan dari ibu.ya ibu dari seorang Yasya Alkafka.

" hallo" ucap seseorang di sebrang sana.

" hallo,kenapa mahbro?" balas Sandra mencoba setenang mungkin.

" San,Yasya______"

" aku kesana sekarang."

tut...tut...

Sandra menutup panggilan nya sepihak lalu berlari keluar kelas mengabaikan teriakan dari teman teman nya.

Sandra menaiki motor nya,melajukan nya menuju keluar gerbang.

*****

saat sampai rumah sakit,Sandra langsung berlari dari parkiran menuju ruang rawat sahabat nya.yang sialnya terasa begitu jauh sekarang.

" hoshh....gimana bu?Yasya gimana?" tanya Sandra saat berada tepat di depan Ibu dengan nafas ngos ngosan.

" Yasya sadar San.Yasya bangun.Yasya lagi di periksa dokter di dalem" jawab ibu dengan air mata bahagia mengalir di pipi nya.

Sandra memejamkan mata nya sambil menengadahkan kepala.lega,bahagia.....beribu kata syukur Sandra ucapkan.air mata bahagia lolos dari matanya.

Yasya sadar.tuhan....kabar yang begitu menenangkan dari apapun.

dokter keluar dari ruangan,dan sedikit berbincang dengan ibu lalu pergi meninggalkan kami di sini.

" ayo San masuk" ajak Ibu dan di angguki Sandra.

Sandra masuk.di Sana.di atas brankar terbaring seseorang yang sudah sebulan lebih menutup matanya,kini kembali membuka matanya.bibir pucat yang selama ini tidak terbuka,kini tersenyun ke arah Sandra.tangan yang selama ini diam, kini bergerak mengisyaratkan agar Sandra mendekat.

Sandra mengusap cairan yang sendari tadi menetes dari matanya.mendekat ke arah Yasya dengan senyum.

" puas tidurnya?" tanya nya.

Yasya tersenyum dan mengangguk " cengeng" kata pertama yang Yasya ucapkan.kata pertama yang Sandra dengar dari suara yang sebulan lebih tidak ia dengar.

" sini peluk" lanjut nya sambil merentangkan tangan.

Sandra tersenyum dan dengan cepat memeluk tubuh Yasya.

SASYA [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang