Happy Reading
Stay safe and healthy
Enjoy ❤Jisung benar-benar menjaga Minho sampai dia keluar dari Rumah Sakit. Rupanya, Minho sudah bisa pulang di esok harinya. Yang tadinya dikira dua hari, menjadi satu hari karena tubuh Minho yang cepat pulih. Apalagi anak itu juga sudah tidur seharian kemarin.
Jujur, Jisung akui bahwa ia rindu dengan Minho. Rindu dengan segalanya, termasuk saat-saat ia merawat pria tampan itu.
Selama Jisung berada disampingnya, Minho tidak ada henti-hentinya meminta Jisung supaya kembali tinggal bersamanya. Namun, Jisung tolak. Ya tetap dengan alasan yang sama. Rupanya, Minho tidak menyerah sama sekali.
Mereka menghabiskan waktu dengan saling bertukar kabar satu sama lain setelah satu bulan lebih tidak bertemu. Meskipun kondisinya berada didalam satu Universitas yang sama, hal ini juga tidak memungkinkan mereka untuk bertemu satu sama lain. Selain terhalang waktu, terhalang jarak juga karena beda Fakultas.
Walaupun saat ini Minho sudah keluar dari Rumah Sakit dan kembali ke Asrama, mereka tetap tidak melewatkan kesempatan untuk saling bertukar kabar. Tidak mengharuskan keduanya untuk saling bertemu di tengah-tengah jadwal yang padat.
Awalnya, Minho hanya ingin mengungkapkan rasa terimakasihnya pada Jisung karena sudah meluangkan waktu untuk menjaganya selama dirawat. Namun siapa sangka, akan keterusan sampai seminggu setelahnya.
Selain melalui pesan, mereka juga terkadang melakukan panggilan video. Minho melakukan ini agar ia merasa ditemani, tidak sendirian dan berakhir tak mengerjakan tugasnya. Jadi, ia meminta Jisung agar menemaninya.
Kedua makhluk adam ini mengirim kabar setiap pagi, siang, dan malam. Tugas Jisung masih sama. Membangunkanㅡsi keboㅡMinho, mengingatkannya supaya sarapan, mengajarinya memasakㅡwalaupun kebanyakan gagal, mengingatkannya untuk makan siang juga makan malam.
"Coba liat dikulkas ada apa. " Titah Jisung. Hari ini, ia akan menjadi tutor Minho dalam memasak.
Minho mengubah kameranya menjadi kamera depan dan menunjukkan isi kulkas yang hampir kosong.
"Gak ada apa-apa. Cuma ada telur. "
"Apa mau beli aja? "
"Gak, males. "
"Yaudah, pecahin telurnya dulu. Pisahin dulu di mangkuk, jangan main asal ceplokin aja di teflon. "
"Ribet amat, sama aja. "
"Gak, Lee Minho. Nanti kalau busuk, kita bisa tau. "
"Iya-iya. " Lalu Minho menaruh ponselnya agar bersandar di dinding dapur.
"Kalau udah, panasin dulu minyaknya. "
"Sama aja udah. "
"Beda, Lee Minho. " Jisung menghembuskan napasnya. "Nanti lu kena panic attack kalau belum dipanasin. "
"Iya-iya. "
Setelah melewati berbagai emosi yang naik turun, akhirnya telur gorengㅡyang hampir gosongㅡpun jadi. Untung saja tidak terjadi kebakaran. Untuk ukuran pemula seperti Minho, kemampuan memasaknya dapat dikatakan lumayan.
Karena nasinya belum matang, jadi Minho putuskan untuk tinggal mandi terlebih dahulu. Walaupun dia sempat panik, takut meledak dan segala macamnya. Selagi menunggu Minho mandi, ia juga akan mandi. Nanti, keduanya akan sarapan bersama.
Intinya, semuanya masih sama. Sama seperti ketika mereka masih tinggal bersama dahulu. Jadi, usaha Suzy sia-sia bukan? Karena keduanya sama sekali tidak ingin berpisah, apalagi Minho.
Jisung sudah merencanakan hari ini sejak Jauh-jauh hari. Ia akan keluar bersama Dongpyo dan Yohan.
Yohan yang dosen itu? Iya, Yohan yang itu. Yang di gazebo itu? Iyaaa.
Sejak kejadian di Gazebo itu, keduanya menjadi lebih dekat lagi. Terkadang, Yohan juga memberikan berbagai masukan dalam masalah yang Jisung konsultasikan.
Mereka bertiga tidak akan bermain jauh. Hanya berjalan-jalan di Mall saja. Kasihan Dongpyo, sudah lama tidak keluar rumah juga. Pasti anak itu bosan. Di rumah pun belum tentu ada yang akan bermain dengannya. Palingan juga hanya babysitter-nya.
Dongpyo tidak memerdulikan mau sejauh apa mereka keluar, yang penting mereka bisa bersama dan menemainya bermain. Akhirnya, mereka memutuskan untuk ke Taman Kota.
Jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah Jisung yang pada dasarnya sudah berada di perkotaan. Hanya menghabiskan waktu hampir sejam.
Rencana ini sangatlah dadakan. Memang sudah merencanakan akan keluar hari ini, namun tidak tahu akan kemana. Jadilah, dadakan seperti ini.
Karena dirasa juga kalau di Taman Kota, Dongpyo dapat lebih bebas dan nyaman bermain.
Mereka tidak memiliki persiapan apapun.
Jisung yang sedang duduk sembari melihat Dongpyo dan Yohan bermain di taman bermain anak kecil-kecilan. Yohan menjaga Dongpyo agar tidak terjatuh dan segala macamnya.
Tenaga Dongpyo itu memang benar-benar tidak ada habis-habisnya. Yohan sudah menyerah menjaga Dongpyo. Pria yang mahir taekwondo itu, kembali dan duduk disamping Jisung. Mereka berdua duduk di bangku taman yang tepat berada dibawah sebuah pohon rindang.
"Main hape mulu, disini ada orang ganteng main dianggurin aja. " Sindiran Yohan yang melihat Jisung asik dengan ponselnya. Jari-jemarinya berselancar bebas di beranda instageramnya.
"Terserah dah, Hyung. " Jisung sudah jengah menghadapi kelakuan Yohan. Ia kira Yohan awalnya adalah sosok yang tidak seru. Siapa sangka kalau dia masih berjiwa muda dan dapat bergaul dengan mudah?
"Panas banget sumpah hari ini. " Ucapnya sembari menyentuh lengan atasnya yang tidak tertutup pakaian.
"Lah, siapa suruh pake baju begitu coba? Udah tau, hari ini panas. "
"Iya-iya, Hyung yang salah. " Yohan mempoutkan bibirnya. "Eh, potoin dong. Cakep nih. "
Mau tidak mau, kan. Daripada dikatakan durhaka nanti, jadilah Jisung turuti saja.
"Udah, nih. Bagus, kan? Iyalah, profesional ini. " Jisung menunjukkan hasil fotonya yang terlihat aesthetic.
"Pede banget, idih. "
"Pinjem hape, sini. Sana gantian jagain Dongpyo. " Usirnya.
Jisung memberikan ponselnya dan bangkit dari duduknya. "Iya-iya. Jangan buat macem-macem. "
Siapa yang bakal menyangka kalau Yohan memasang fotonya tadi di instageram story milik Jisung?
ㅡ To be Continue ㅡ
KAMU SEDANG MEMBACA
Roomate • MinSung
FanfictionM I N S U N G A R E A [ b x b a r e a ] 2 - #minsung (2020/12/23) 1 - #minho (2020/10/18)