Bonus Chapter : Flashback

4.5K 371 23
                                    


Ini adalah Chapter terakhir di story ini. Untuk next story, aku jujur belum tahu. Soalnya aku lagi gak mood ngetik nih, gak tau kenapa. Tapi ku usahakan secepatnya kok!!

Terimakasih banyak yang sudah mengikuti sampai ke chap ini. Sayang kalian banyak banyak 🤟
















































































































































































Happy Reading
Stay safe and healthy
Enjoy ❤



Matahari hampir meninggalkan tempatnya dan akan tenggelam tak lama lagi. Langit yang mulai bewarna jingga dan kuning menandakan berakhirnya hari.

Para panitia ospek sudah meningggalkan lapangan yang artinya acara hari ini sudah selesai. Bukan hanya para panitia, tetapi sama halnya dengan para mahasiswa baru lainnya.

Karena di Kampus ini ada fasilitas pilihan Asrama, jadi saat ini hampir setengah dari mahasiswa tahun pertama tengah berada di resepsionis Asrama untuk mengambil kunci kamar mereka.

Sosok dengan rupa tupai baru sampai ditempat kejadian saat matahari sudah berganti tugas dengan sang bulan. Akhirnya, mau tak mau ia berdiri dibarisan paling belakang. Lebih buruknya lagi adalah tidak ada orang yang mengantri di belakangnya selain dirinya. Jadi, dia yang terakhir.

Jisung melangkahkan kakinya sembari menarik koper ditangan kanannya. Walaupun semua orang sudah mendapat kamar dengan teman sekamarnya, tetap saja banyak yang masih betah berada di lobby untuk sekedar berbincang.

Saat Jisung mendongakan wajahnya, yang ia lihat hanya ekspresi sang resepsionisㅡKim Nayeonㅡyang tidak enak. "Malam, Kak. " Sapa Jisung ramah.

"Malam, dik. " Balas Nayeon dengan wajah yang ragu-ragu.

"Kamar saya dimana, Kak? " Tanya Jisung santai. Dirinya tidak terlalu memperdulikan ekspresi sang resepsionis.

"E-eum. Sebelumnya, maaf sekali dik. Hanya saja kamar di Asrama ini, sudah tidak ada yang tersisa. "

1

2

3

"Ah, Kak Nayeon bercanda aja nih. " Jisung masih santai.

"Saya tidak bercanda, dik. Ini serius. " Tekannya.

1

2

3

Ini beneran? Hah? Yang benar? Inikan Universitas terbesar di Negara ini. Mana mungkin mereka tidak memiliki kamar yang tersisa?

"Terus, saya gimana Kak? " Desak Jisung. Dirinya sudah panik.

"Silahkan tunggu sebentar, saya tanyakan pihak Kampus terlebih dahulu. " Ucapnya lalu segera mengambil gagang telepon dan menekan tombolnya dengan cepat.

Jisung sama sekali tidak memperhatikan Nayeon yang tengah berbicara di telepon. Pikirannya jauh melayang. Masih tidak percaya dengan apa yang terjadi. Bahkan, otaknya saja masih mencoba mencerna apa yang terjadi barusan.

Roomate • MinSungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang