43 ¦ Bingung

3.4K 479 18
                                    


Happy Reading
Stay Safe and Healthy
Enjoy❤


Jisung sudah kembali ke kediamannya. Iya, setelah mengalami sober kemarin pagi dan menumpang membersihkan diri. Lagipula, mana mungkin ia bunuh diri langsung pulang begitu saja.

Tidak banyak yang terjadi setelah Jisung sadar. Minho membantunya mengatasi sober yang dialaminya, membelikan obat pengar untuknya, juga sarapan. Pokoknya, segala keperluannya. Sekarang, mereka bertukar posisi. Jika biasanya Jisung mengurus Minho yang mabuk, maka kali ini giliran Minho.

Dia rasa, Jisung tidak mengingat apa yang terjadi semalam. Baguslah, dirinya juga belum siap untuk menghadapi Jisung jika itu terjadi. Jadi, lebih baik lupakan saja dahulu. Tapi tidak ada gunanya juga, otaknya tetap mengingat setiap detail.

Tak dapat dibantah memang, terkadang hal itu menganggu fokusnya. Otaknya memerintahkan untuk menganggapnya sebagai candaan. Namun ini sudah yang kedua kalinya Jisung mengatakan hal ini. Belum lagi yang kali ini berbeda. Orang mabuk biasanya, akan mengucap fakta.

Sama seperti pagi di hari lainnya, Minho bangun terlambat. Lagi. Dia tidak ingin bolos lagi dengan kondisi sudah semester tiga. Jadi, dirinya memaksakan untuk langsung pergi ke kelas tanpa memasukan sesuatu terlebih dahulu ke dalam mulutnya.

Yang membuat hari ini berbeda adalah har ini sudah akhir pekan. Chaeryeong juga memintanya untuk pulang ke rumah selepas kelas.

Sepanjang pelajaran, Minho sangat amat susah mengendalikan fokusnya. Kepalanya sedikit pening, matanya memaksa untuk menutup sejak tadi. Namun ia tahan, karena ini sudah akan berakhir. Untung saja, hari ini hanya satu kelas. Sehingga, ia dapat beristirahat nanti.

Mingyu yang khawatir pada sahabatnya, menanyakan kondisinya. Yang namanya juga Minho, ia akan berkata tidak apa-apa dan memaksanya untuk menjalani hari.

Mingyu sudah memaksanya untuk pulang saja dan beristirahat, tapi Minho keras kepala. Dia bersikeras untuk tetap pulang ke rumah dan menjenguk Chaeryeong.

Pria berkulit tan tersebut juga sempat menawari Minho agar ia yang mengantar ke kediamannya. Hanya saja Minho yang keras kepala, tetap tidak mengindahkan ucapan Mingyu dengan dalih tidak ingin merepotkannya.

Karena Mingyu memiliki kelas lain, maka mau tidak mau ia harus meninggalkan sahabatnya sendiri. Dalam hatinya, ia khawatir pada Minho dijalan. Apalagi dengan kondisinya yang terlihat akan pingsan sebentar lagi.

Minho memacu kendaraannya dengan kecepatan cukup tinggi supaya cepat sampai ke rumahnya dan tubuhnya juga dapat istirahat lebih cepat.

Perjalanan yang ditempuh dari Kampus ke rumahnya memakan waktu selama kurang lebih empat puluh lima menit. Namun siapa sangka, tubuhnya tidak dapat bertahan lebih lama lagi.

Otaknya segera memerintahkan tubuhnya agar memakai segala tenaga yang tersisa dan meminta pertolongan. Dan berakhir di rumah mantan teman sekamarnya.

Jisung yang saat itu kebetulan sekali tengah berada diteras untuk menyiram tanaman, menyadari kedatangan seseorang. Entah kenapa saat itu dirinya dihinggapi rajin sampai ingin menyiram tanaman.

Dirinya sempat menebak-nebak siapa yang datang. Kalau dilihat lebih jelas lagi, mobilnya tidak asing.

"MINHO! " Seru Jisung ketika melihat Minho keluar dari dalam mobil dengan tubuh yang limbung.

Dengan sigap dan segera, lelaki manis itu menjatuhkan selang yang berada di tangannya dan membantu Minho agar berdiri dengan baik.

"MINHO! "

Roomate • MinSungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang