Happy Reading
Stay safe and healthy
Enjoy ❤Walaupun hubungan mereka sudah naik level, tetap saja hal ini tidak membuat Jisung kembali semudah itu ke kamar Minho.
Kalau bukan karena Minho yang minta sendiri, mana mungkin Jisung mau bahas ini. Tentu saja Minhoㅡyang selama ini sudah mengalami berbagai macam penderitaan saat ditinggal Jisungㅡdengan secepat mungkin meminta Jisung agar kembali kesana.
Namun, ditolak mentah-mentah oleh Jisung. Meskipun seribu satu alasan yang dilontarkan oleh kekasihnya ituㅡudah naik status sekarangㅡ, tetap saja pendirian Jisung tidak gentar. Enak saja.
Jujur, pada awalnya Jisung meninggalkan Minho hanya untuk mengetes apa Minho tidak peduli atau malah sebaliknya. Siapa sangka kalau pria tampan itu telah merasakan hal yang sama dengannya, sayangnya terhalang oleh sifat denialnya.
Hubungan baru mereka belum ada yang mengetahui sama sekali. Hanya Minho, Jisung serta Tuhan yang tahu. Sisanya, belum. Akan ada saatnya, percayalah. Juga akan ada saatnya para makhluk itu menagih pajak pacaran. Tunggu saja, pasti akan bangkrut mendadak.
Walaupun terhalang oleh jarak, Minhoㅡ yang dasarnya bucinㅡsengaja menjemput dan mengantar Jisung hampir setiap hari. Padahal, jarak yang harus ditempuh lumayan jauh. Hhhh bucin mah, susah.
Seorang Lee Minho yang biasanya terlambat bangun pagi, kali ini langsung berubah seratus delapan puluh derajat. Bukan menjadi superhero pastinya, demi mengantar Jisung ke Kampus.
Namanya juga masih anget-anget tai ayam ya, istilahnya juga mau ke ujung dunia juga bakal disamperin. Kayak yang Minho lakuin sekarang. Demi Jisung, dia bangun lebih pagi daripada biasanya. Mengorbankan waktu tidur cantiknya demi menjemput kekasih cantik dan imutnya.
Sebenarnya, Minho tidak bangun karena dirinya sendiri. Lalu siapa? Tentu saja, Jisung. Kekasih dengan rupa tupainya itulah yang akan membangunkan Minho dengan banyaknya spam telepon juga chat. Mana mungkin Minho bangun sendiri, apalagi tidurnya yang udah kayak kebo begitu.
Sama seperti saat Jisung yang akan keluar dari kamar Minho, kali ini pria tampan itu melakukan hal yang sama juga agar Jisung pindah kembali ke kamarnya. Tidak menyerah sama sekali. Semangat.
"Makasih ya, Ho. " Ucap Jisung dengan senyuman manis yang terukir diwajahnya, membuat Minho semakin gemas dibuatnya.
Sontak Minho mengusak surai Jisung sehingga rambutnya berantakan. Seharusnya, Jisung marah karena rambutnya di acak-acak. Tapi entah kenapa, hari ini ia tidak ingin melakukannya. Ya, walaupun otaknya ingin sekali memarahi kekasihnya ini. Namun yang terjadi hanyalah Jisung yang tertunduk malu dengan semburat merah dikedua pipi tembamnya.
"Sayangnya, aku gak ngelakuin ini semua gratis. Berdasarkan prinsip Bisnis, apa yang akan kamu berikan sebagai balasan kepadaku? " Ujar Minho yang buat otak Jisung berkelana. "Bagaimana dengan morning kiss? "
Dasar memang Minho, baru sehari pacaran aja udah minta morning kiss. Bagaimana kalau seminggu, sebulan atau setahun?
Jangan ditanya lagi bagaimana rona merah dipipi Jisung saat ini. Sudah menjalar sampai ke area telinga. Apa trik ini juga digunakan dengan jajaran mantan kekasihnya?
Melihat Jisung yang tidak segera membalasnya, membuat Minho menjadi khawatir. "Tenang saja, Sung. Aku tidak pernah menggunakan trik seperti ini kepada yang lainnya. Hanya dirimu, satu-satunya. " Tutur Minho seakan dapat membaca pikiran Jisung, lalu terkekeh.
"Jadi, bagaimana dengan balasan untukku? Kalau kau tidak mau memberikannya, aku tidak akan melepaskanmu sampai kau memberikannya padaku. "
"Aw. Seenak jidatmu saja, memangnya Kampus ini punya keluargamu? Kau pikir, aku tidak perlu kuliah begitu? " Seru Jisung, masih dengan pipi memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roomate • MinSung
FanficM I N S U N G A R E A [ b x b a r e a ] 2 - #minsung (2020/12/23) 1 - #minho (2020/10/18)