14 ¦ Seungmin's ✨

4.4K 547 43
                                    

Seungmin bi laik : "Akhirnya gua nongol juga, kasih gua banyak scene dong. "

Aku : "Iye, iye. Full nih buat lu. "

.

.

.

.

.

.

.

.

Happy Reading
Stay Safe gais...
Votenya jangan lupa...

Jujur-jujuran aja deh disini mah. Kalau buat Seungmin, sebenarnya dirinya cukup merasa terganggu dengan adanya kehadiran Chan dihidupnya. Seharusnya sih, tidak kenapa-kenapa jika hanya menampilkan sosoknya sesekali. Hanya saja, ini hampir setiap hari Chan akan mengikutinya dan mencoba untuk dekat dengannya.

"Halo, Seungmin. " Sapanya dengan seulas senyum yang terpantri diwajahnya.

Ayolah, Seungmin baru saja akan meninggalkan gedung Fakultasnya. Hanya selang satu detik sejak ia menginjakan kakinya disini, dan sudah disambut oleh sosok yang selalu hadir dihidupnya selama sebulan belakangan ini.

Dirinya bingung dengan manusia disampingnya ini. Apa tidak lelah begini terus? Maksudnya, sudah sebulan dan dia sama sekali tidak menunjukkan bahwa dirinya lelah atau ingin menyerah. Selalu pantang menyerah untuk mendapatkan hati Seungmin.

"Seungmin mau pulang? " Tambah Chan setelah mendapatkan keheningan dari Seungmin.

Karena Seungmin kasian sama Chan, jadi dia jawab singkat. "Iya. "

Walaupun hanya tiga kaya yang terlontar dari bibir Seungmin, Chan rasanya seperti anda menjadi ironmen. Seperti mimpi, bahkan dia menampar pipinya sendiri.

"Kayaknya gua, halu nih. " Monolognya karena tak begitu percayanya terhadap kenyataan.

Seungmin merotasikan bola matanya jengah. "Jangan goblok sumpah. " Seru Seungmin yang berhasil membuat Chan menghentikan aksi bodohnya.

"Jadi, tadi bukan mimpi? " Tanyanya yang malah semakin membuatnya seperti orang bodoh.

"Bodoh banget sumpah dia. " Umpat Seungmin sembari berbisik agar tidak terdengar oleh pria tidak jelas itu.

Daripada tak ada habisnya menanggapi pertanyaan manusia itu, lebih baik Seungmin segera kembali ke kamarnya.

"Lu ngapain ikutin gua? " Tanya Seungmin selidik karena sedaritadi lekaki pindahan dari Australia tersebut masih setia berada disampingnya.

Kepalanya menoleh menghadap Seungmin, "Mau jagain lu. "

Keningnya berkerut menyatu membentuk beberapa guratan disana. "Gua udah gede, ngapain masih dijagain? "

"Justru orang kayak lu itu harus dijagain. " Ucapnya yang semakin membuat otak Seungmin berpikir keras. "Kan lu manis, kayak anak anjing lepas. Nanti kalau lu di jahatin sama om-om gimana? " Sambungnya yang entah kenapa membuat rona kemerahan tercetak jelas di sekitar pipinya.

"A-apaan sih. " Tepis Seungmin sembari mencoba menyembunyikan semburat malu tersebut. Sedangkan Chan yang menyadari perubahan akan sikap lelaki yang ia cintai tersebut, hanya tersenyum lembut.

Piringan matahari hampir secara keseluruhan hilang dari cakrawala. Jalan raya juga sudah mulai dipadati oleh kendaraan beroda yang terburu-buru.

Sepanjang perjalanan antara mereka, suasana menjadi hening sejak percakapan terakhir. Seungmin yang merutuki jalan yang tak ada habisnya. Sedangkan Chan, hanya mengikuti langkah kecil kaki Seungmin.

Roomate • MinSungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang