50 | END

4.4K 453 116
                                    





Happy Reading
Stay safe and healthy
Enjoy ❤


Bukan hanya Jisung saja yang terpikirkan, tapi juga dengan Minho. Kedua makhluk adam itu sama sekali tidak bisa memfokuskan dirinya untuk satu sama lain. Tak lain dan tak bukan karena satu dua hal yang belum terselesaikan.

Meskipun sebenarnya Jisung tidak khawatir akan hubungan Minho dan Lia yang belum berakhir, tapi tetap saja. Bagaimanapun juga, dia terlihat seperti seorang pel a kor. Minho saja masih menjalin hubungan dengan Lia, belum ada kata putus dari keduanya.

Lain Jisung, lain juga dengan Minho. Justru saat ini, Minho tengah khawatir setengah mampus. Walaupun statusnya sudah naik, tapi tetap saja ia khawatir. Bagaimana tidak, dosen muda itu bisa kapan saja mengambil Jisung darinya.

Minho mana mau hal itu terjadi, jadi terlintaslah sebuah ide di benaknya. Senyuman miring tercetak jelas diwajahnya.

"Lah, ini kan bukan jalan kerumah aku? " Tanya Jisung pas dia sadar kalau Minho gak bakal bawa dia pulang cepat hari ini.

"Siapa yang bilang kalau kita bakal langsung pulang? " Ujar Minho dengan nada rendahnya. Bulu kuduk Jisung sontak merinding bukan main. Ia tidak pernah melihat Minho seperti ini.

Jisung menelan air liurnya sebelum menjawab pertanyaan Minho. Kepalanya sontak menunduk, tak berani menatap sang kekasih. Entah mengapa sifat penurut Jisung bisa keluar begitu saja akibat suara rendah Minho. "E-enggak ada. "

"Turun. " Titah Minho setelah memberhentikan mobilnya di halaman rumahnya.

Tanpa melihat sekitar dan masih menunduk, Jisung langsung turun. Lalu, baru ia melihat seperti tidak asing tempat ini.

"ANJIR INI RUMAH MINHO! "

Enggak, kok. Tenang aja, Jisung gak bilang kayak gitu. Bukan mulutnya yang berbicara, hatinya. Mulutnya mah masih diem aja, nungguin titah selanjutnya dari  Minho.

Sadar akan Jisung yang lebih diam daripada biasa, membuat Minho menepuk jidat. Aduh, dia baru sadar kalau tadi dia nakutin Jisung. "Maaf, Sung. Ayo, masuk. "

"Bentar, sebentar. Kok ke rumah kamu? Mau ngapain? " Jisung panik. Mana dia abis pulang Kuliah, belum mandi dan ganti baju. Tapi yang lebih dia khawatirin itu adalah kenyataan kalau Suzy gak ijinin anaknya sama Jisung. Bagaimana kalau nanti dia diusir?

"Udah saatnya, keluargaku tahu kamu. Bukan Han Jisung sebagai teman sekamarku, tapi seorang kekasih. " Minho ngomongnya santai banget pake senyum. Sedangkan Jisung, gak bisa tenang dia sumpah.

Minho itu sengaja begini. Iya, biar dia punya pendukung lain dalam hubungan cintanya dengan Jisung. Kalau dia udah dapat restu dari Suzy, pasti nanti ibunya itu akan membantu Minho untuk memukul mundur Yohan. Singkatnya, Minho punya back-up.

Walaupun kata-kata manis Minho bisa buat dia terbang sampai langit ke 5, tapi untuk kali ini rasa panik dia semakin melanda justru dibuatnya. "Pulang yuk ah, Ho. Gak mau ah. "

Cepat atau lambat, Jisung tahu bahwa Suzy pasti akan menemukan tentang hubungan anaknya. Tapi dirinya sama sekali belum siap untuk diusir secepat ini. Setidaknya, agak jauhan lah.

"Udah, ayo. " Tangan Jisung ditarik begitu saja oleh Minho untuk segera masuk ke ruang tamu rumahnya.

"Ma, Minho pulang. "

Suzy yang kebetulan lagi duduk disofa, langsung menengok kearah Minho yang tengah berjalan mendekat dan bergabung duduk disana. Pastinya, Jisung udah pasrah aja udah pas liat bagaimana tatapan Suzy ke dia. Udah mulai persiapan mental Jisung tuh.

Roomate • MinSungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang