41 ¦ Jisung

3.4K 497 36
                                    

Happy New Yearrrr

Semoga tahun ini banyak halal baik yang terjadi dihidup kalian, menjadi pribadi yang lebih baik juga untuk kedepannya. Tinggalin semua yang buruk di tahun kemarin, bawa semua yang baik ke tahun ini dan seterusnya. Semoga apa yang kalian inginkan di tahun ini, bisa tercapai.

Up pertama di tahun 2021

❤❤❤❤❤❤❤❤❤



















Happy Reading
Stay safe and healthy
Enjoy ❤


Berbeda dengan Minho yang sangat amat berusaha berjuang supaya dapat menjalani harinya dengan lancar, Jisung malah terbilang nyaman. Tidak perlu bangun pagi-pagi buta untuk menyiapkan sarapan dan segala macamnya, dan bisa melanjutkan tidur lelapnya. Semuanya sudah disiapkan disini. Tapi, dirinya juga tidak bisa untuk tidak khawatir dengan bagaimana Minho menjalani harinya.

Setiap hari, dirinya selalu menebak 'apakah Minho rindu pada dirinya?'. Sangat percaya diri memang Jisung. Tidak bisa menepis fakta bahwa selama ini dirinya selalu berada disisi Minho. Sekarang tiba-tiba, ia pergi dari hadapannya.

Tak bisa bohong memang, ia merindukan pemandangan pria tampan yang bisa dia tatap disetiap awal harinya. Sekarang, hanya ada sisi kosong dan dingin disampingnya. Ah, tapi seharusnya ia juga tidak perlu begitu khawatir. Toh, ada Lia disampingnya.

"Kenapa sih, galau aja? "

Lamunan Jisung benar-benar terpecah begitu saja dengan kehadiran sang dosen di Universitasnya yang tiba-tiba.

"Mikirin Minho, ya? " Terkanya yang sangat amat benar. Pantas mendapatkan piring pecah.

"Kalau iya, emang kenapa? Gak boleh? " Ketus Jisung.

"Khawatir, ya? "

"Pake acara nanya lagi! " Kesal Jisung.

Sebenarnya dari awal, Jisung tidak pernah mau meninggalkan Minho sendiri. Namun ia harus, demi perasaannya juga.

"Galak amat sih. " Cibirnya. "Habisin sarapannya tuh. " Titahnya sembari menunjuk kearah piring Jisung yang sarapannya sisa setengah dengan garpu yang ia pegang.

"Udah, udah gak usah berantem. " Seungwoo yang baru turun dari kamarnya, berusaha menengahi kedua putranya yang akan bertengkar sebentar lagi.

"Gak ada yang berantem kok, Pa. Emang dasarnya aja tuh, memancing keributan. " Sindir Jisung yang mengarah pada kakak laki-lakinya. "Mending sama Dongpyo. " Ucapnya gemas lalu menaruh Dongpyo dipangkuannya.

"Kalian berdua, udah gede juga. " Sang ayah tidak habis pikir pada kelakuan dua putranya yang masih seperti anak kecil. Bertengkar tanpa henti.

Dongpyo yang belum sepenuhnya mengerti apa yang dipeributkan, hanya menonton pertengkaran yang mereka lakukan. Bahkan bungsu keluarga Han itu hanya bisa pasrah saat dirinya diangkat oleh Jisung. Anak itu juga berada dimeja makan untuk sarapan sebelum berangkat ke sekolah.

"Kalau mau nambah bilang ya, nanti Hyung ambilin. " Ujar Byungchan.

Choi Byungchan. Pria kelahiran bulan November itu adalah sekretaris Seungwoo. Bukan hanya merangkap sebagai sekretaris di perusahaan, tapi juga asisten pribadi. Boleh dikatakan, Byungchan sudah cukup lama bekerja bersama Seungwoo. Makanya, Byungchan juga sudah dekat dengan anak-anak Seungwoo.

Sejak kematian sang istri, Byungchan hadir ditengah-tengah kehidupan keluarga Han. Berperan sebagai kakak, adik, dan juga ayah bagi ketiga putra keluarga Han. Seiring berjalannya waktu, ketiganya semakin dekat dengannya. Bahkan terkadang, mengajaknya untuk liburan keluarga bersama mereka.

Roomate • MinSungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang