Happy Reading
Stay safe and healthy
Enjoy ❤Akhirnya setelah kepergian Jisung dari kamar Minho, barulah ia bisa bertemu kembali dengan kawan-kawan Minho. Kecuali Mingyu yang sudah menemui Jisung lebih dahulu.
Alasan pertemuan mereka hanyalah satu. Mingyu malas menceritakan kembali apa yang Jisung katakan kepada mereka. Maksudnya biarkan Jisung menjelaskan sendiri agar tidak salah paham nanti.
Sebenarnya Minho diundang, tapi beda waktu pertemuan. Jadi untuk sekarang adalah waktu untuk para pasukan pendukung Jisung terlebih dahulu. Baru nanti Minho, untuk berbincang sebentar.
Mana mungkin mereka akan berkata yang sejujurnya tentang hal ini. Minho saja tampaknya belum menyadari apapun. Pokoknya sudah disiasati agar Minho tidak curiga dengan kedatangan mereka yang lebih awal dari waktu pertemuan.
Seiring berjalannya waktu, penjelasan yang diceritakan Jisung sudah berakhir. Meninggalkan ekspresi yang berbeda pada setiap pendengar. Tentu saja Jisung melihatnya. Ada yang kurang setuju, juga mendukung. Toh, rencananya sudah berjalan.
"Bagaimana kalau kita jalankan rencana nanti? " Yuta dengan segala ide cemerlangnya. "Tapi nanti setelah Minho datang. "
Tanpa mendapat persetujuan dari Jisung, mereka langsung menyetujuinya begitu saja.
"Yang penting, kita lemparkan saja dahulu umpannya. Terserah sang ikan akan mengambilnya atau tidak. " Kurang lebih inilah yang dikatakan Chan saat menyetujui ide cemerlang Yuta.
Tidak lama kemudian, sosok yang dibicarakan pun datang. Bel yang tergantung diatas pintu masuk Cafe berbunyi, menandakan masuknya pelanggan.
Sesungguhnya, tidak terlalu banyak yang dibahas ketika Minho hadir. Tidak sebanyak saat bersama Jisung tadi.
"Enak banget ini. " Seru Mingyu, memuji sebuah kue yang barusan ia makan.
Jisung yang penasaran, menanggapi Mingyu. "Seriusan enak? "
Kepala Mingyu mengangguk. "Cobain nih. "
Pria berkulit tan tersebut menyodorkan sendok berisi potongan kue diatasnya kepada Jisung. Tentu saja Jisung sambut.
Indirect kiss?
Oh tentu tidak. Sebelumnya, Mingyu sudah mengambil lebih dahulu sendok dessert milik Jisung lalu menyuapinya. Jadi, bukan sendoknya si Mingyu. Namun interaksi keduanya mengundang tatapan tajam dari Minho.
Kedua bola mata Jisung membolak. "Enak beneran dong. "
"Eh, foto berdua dong Sung. " Ajak Yuta. Jisung iyakan.
Posisi Jisung dan Yuta dekat sekali. Tubuh mereka menempel satu sama lain. Bahkan tangan Yuta sudah bertengger manis dibahu milik Jisung. Bukan hanya itu, jari Yuta juga menusuk pipi tembam sangat tupai.
Sepertinya ada yang tidak suka menyaksikan keduanya. Berbeda dengan Jisung yang biasa saja. Memang dasarnya saja Minho itu cemburu, hanya saja tidak ingin mengakuinya. Dasar denial.
Sejak Jisung selesai berfoto sampai mereka akan pulang, Minho hanya diam. Sangat diam. Minho yang biasanya akan cerewet, malah mode hemat daya hari ini.
"Jisung bareng sama gua aja. " Ucap Minho tiba-tiba. Memang Jisung tadi naik taksi kesini. Ia tengah malas menyetir. Biasanya kan ada Minho, iya Sung, iya.
Mingyu yang mengetahui situasi dan kondisi, langsung mengambil alih situasi hening yang terbentuk akibat ucapan Minho. "O-oh yaudah, hati-hati. "
Selama perjalanan, Minho hanya diam. Sepertinya hari ini adalah hari hemat daya bagi Minho. Padahal selama ini, Jisung jarang sekali melihat sosok Minho yang tidak banyak bicara. Paling jika ia tengah malas bicara atau banyak pikiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roomate • MinSung
Fiksi PenggemarM I N S U N G A R E A [ b x b a r e a ] 2 - #minsung (2020/12/23) 1 - #minho (2020/10/18)