37 ¦ Should I?

3K 470 64
                                    

MERRY CHRISTMAS 🎄🎉🎊


Happy Reading
Stay safe and healthy
Enjoy ❤

"Sung, kalau gua nembak Lia gimana? " Tanya Minho dikeheningan pagi.

Bayangkan saja, Jisung masih sibuk menata hatinya setelah banyak hal yang terjadi beberapa minggu kebelakangan. Tidak ada angin, tidak ada hujan, tiba-tiba Minho bertanya hal ini padanya.

Aktivitas menyendok sarapan terhenti begitu saja. "Enggak boleh. Ya, terserah lu. Kan itu perasaan lu. "

Minho mengerutkan keningnya. Jisung yang dia ajak bicara, bukanlah Jisung yang biasanya. Jisung yang biasanya akan menanyakan beberapa hal juga menasihati dan segala macamnya. Sedangkan, Jisung yang tengah dia ajak bicara sekarang agak tidak peduli dengan apa yang Minho lakukan.

"Ya maksud gua, itu keputusan lu. Kalau emang lu mau dan yakin, yaudah. Gua tau kok, Lia orang baik. " Putusnya lalu mengangkat piringnya ke wastafel. Sedangkan Minho, hanya menatap punggung Jisung yang tengah mencuci piring bekasnya.

"Kata lu, bagusnya kapan? Hari ini apa besok atau minggu depan? " Tanyanya lagi. Minho masih membutuhkan saran dan pendapat dari seorang Han Jisung.

Lelaki manis itu tidak menatap kearahnya sama sekali. Ia mengigit bibir dalamnya, menahan tangis. Dirinya disuruh menentukan hari bagus untuk mereka mulai berpacaran? "Ya, bukannya makin cepat, makin bagus? "

"Oke, kalau gitu  besok malem gua bakal ngajak Lia kesini. Tapi, gua butuh bantuan lu buat nyiapin semuanya. "

"Emang lu mau ngapain? " Tanya Jisung sembari mengeringkan tangannya dengan sebuah kain.

"Dinner, mungkin? "

"Tumben nggak di luar? Biasanya lu diluar. "

"Lagi pengen disini aja. "

"Okay. Gua harus ngapain? "

"Nanti gua kabarin dah. Sekarang berangkat dulu, udah mau telat. " Ajaknya lalu mengambil kunci mobil miliknya yang tergeletak diatas nakas.






























































"Lemes amat lu. " Ledek Felix sembari membawa dua piring berisi makanan.

Yang dikatakan Felix itu benar adanya. Jisung hari ini tampak tak bertenaga. Kayak gak makan dua hari. Lemes banget.

Yang digoda hanya menghela napasnya. "Berat amat lu, nanggung apa emang? " Seungmin yang melihat hal itu, hanya merasakan ada yang salah dengan Jisung.

"Kalau mau cerita, cerita aja. Jangan ditanggung sendirian begitu, berat. " Sahut Win. Dia walaupun kerjaanya makan mulu, gitu-gitu juga khawatir sama kawannya.

"Minho mau pacaran lagi. "

"HAH? " Ketiga orang itu sontak berteriak bersamaan.

"Sama siapa anjim? " Tanya Felix yang gemas. Langsung saja dipukul tangannya. "Dengerin dulu, kebiasaan. "

"Sama Lia. Kim Lia, kalau gak salahㅡdan Minho bakal nembak besok malam. Yang lebih mengejutkan lagi adalah dia minta bantuan gua. " Jelas Jisung masih dengan suasana yang sama.

"Kok dia minta bantuan lu? Emang mau ngapain? " Seungmin jadi bingung. Kan Minho mau nembak doang, kok pake acara Jisung yang disangkut-pautkan.

"Iya, dia mau nembak dikamar. "

Roomate • MinSungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang