07 ¦ A & B

5.3K 717 43
                                    


Udah lama gak up Hehe. Maap yak. Peace. Jangan marah, ya.....


Happy Reading

Tujuan Jisung selepas dari jadwal Kuliahnya yang padat hari ini adalah Gedung Jurusan Administrasi Bisnis. Ya, tak lain dan tak bukan. Siapa lagi jika bukan Minho?

Berhubung hari ini mereka punya jadwal yang tak jauh beda selesainya, jadi Minho mengusulkan agar mereka pulang bersama saja. Lebih cepat Jisung setengah jam memang. Karena itu ia harus menunggu disini. Sekaligus untuk menghemat uang Jisung, katanya.

Ya, lumayan dah buat Jisung punya temen kayak Minho yang pengertian kayak gini.

Jujur, tempat Minho itu agak asing dengan Jisung. Karena, kebanyakkan Minho yang akan menghampirinya ke gedung fakultasnya. Dapat terhitung oleh jari kedatangan disini. Paling terbaru, kemarin saat mengantar kertas.

Untung saja, Minho mengatakan bahwa nanti ia akan ditemani oleh kawanannya di Kantin. Pastinya, yang jurusannya berbeda dengan Minho supaya bisa menemani Jisung.

Hari ini, ada Mingyu, pangeran dari Fakultas Hukum, Guanlin, dari Fak. Kedokteran, dan Yuta, bandar yang terkenal seantero Universitas JYP ini berasal dari Fak. Teknik, yang akan menemani Jisung makan siang.

"Apa kabar Tupaiku? " Goda Yuta yang memang dasarnya tukang gombal.

Risih sih memang, tapi kan harus dijawab. Jisung menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan berujar, "Eum, baik? "

"Anak orang risih digituin sama lu. Sok kecakepan aja lu. " Guanlin menyadari gerak-gerik Jisung yang canggung.

"Udah, mendingan sekarang kita makan aja. " Timpal Mingyu menengahi pertengkaran yang akan tercipta diantara mereka.

"Mau makan apa, Sung? " Tanya Mingyu. "Diambilin kok, tenang aja atas permintaan Minho. " Tambahnya.

Jisung jimayu deh kalo begini jadinya. Tapi, gak enak sama Mingyu. Udah disuruh temenin dia, pake acara ngambilin makan lagi. Gak enak dong. Apalagi mereka gak terlalu dekat.

Mereka memutuskan untuk duduk di meja langganan buat mereka makan siang.

"Gak usah, deh. Ambil sendiri aja. " Tolak Jisung halus. Padahal leh ugha diambilin.

"Udah amanat dari Lee Minho. Jadi, harus dilakuin. " Celetuk Guanlin.

"Kalau kagak dilakuin, bisa-bisa gak dapat gaji. " Tukas Yuta.

"Tau aja, kamu. " Jawab Mingyu menanggapi ucapan Yuta sembari memukul Yuta pelan.

Si Minho ada-ada aja. Ngapain coba dibayarin buat temenin doang.

"Gak us-- " Ucapan Jisung dicela oleh Mingyu. "Gak, gak. Pemakan segala, kan? " Tanyanya yang diangguki oleh Jisung.

"Oke, apa aja. Tunggu disini. " Tanya Mingyu kepada kawannya.

"Gak mau ngambilin gua? " Tanya Yuta.

"Boleh. Bayar ya, ongkos jalan sama ngomong. "

"Suek bener. " Umpat Yuta lalu Mingyu pergi begitu saja meninggalkan mereka. Sedangkan Guanlin, hanya menertawakan kedua makhluk bodoh yang tengah berdebat itu.

Tak ada yang spesial dari acara makan siang tersebut. Hanya ada ocehan Yuta dan Guanlin yang berdebat tentang betapa tidak baiknya menonton film porno.

Dapat Jisung akui bahwa itu tidak bagus jika terlalu sering ditonton. Namun, bagi Yuta, jika seperti itu, maka ia akan kehilangan sumber penghasilannya. Ya sudahlah, mari kita biarkan saja.

Roomate • MinSungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang