Chapter 25: You're Extraordinary!

65 40 8
                                    

[Edited]

Tapak kaki Seongkyung pun sudah sampai di area para pecinta alam. Semua yang ada di sana pun sontak berdiri dan mengintip melalui kaca bus dengan ekspresi kaget sekaligus lega.

"Kyungyeon-ah," sebut beberapa gadis seraya turun dari bus dan menghampiri Kyungyeon yang sudah turun dari punggung laki-laki tersebut.

"Eonnie..." rengeknya seraya memeluk gadis-gadis itu.

"Ke mana saja kau? Kami sangat khawatir," ucap seorang gadis, lalu melirik ke arah Seongkyung, laki-laki yang berkata tajam padanya tadi. Yang ditatap hanya memalingkan wajah dengan sorot dingin.

"Neo gwaencanha?"

"Gwaencanha, eonnie."

"Jinjja?"

"Eung."

"Ah, syukurlah."

"Semuanya ayo pulang," ujar gadis yang lebih tua dua tahun dari Kyungyeon seraya membalutkan mantel kepada gadis itu dan memapahnya menuju ke dalam bus.

Setelah beberapa gadis itu masuk ke dalam bus, Seongkyung berniat masuk, namun sosok laki-laki yang juga ingin masuk membuat emosinya memuncak.

Langsung saja ia cengkeram kerah itu kuat-kuat dan menyeretnya menuju sisi bus lalu mengempasnya ke dinding bus hingga terdengar bunyi gedebuk yang keras.

Seluruh atensi peserta pecinta alam seketika teralih. Termasuk Kyungyeon yang spontan langsung merapat ke kerumunan yang menatap melalui kaca bus.

"Du bist wirklich nervig, du Bastard," umpat Seongkyung dalam bahasa Jerman. Laki-laki itupun membuang ludahnya lalu kembali mencengkeram kerah milik laki-laki yang lebih tua darinya itu–Min Soohan.

––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
*Du bist wirklich nervig, du bastard : kau benar-benar menggangguku, keparat (dalam bahasa Jerman)
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––

"Mwo? Neo wae irae?!" tukas Soohan dengan sorot gelisahnya.

Mendengar pertanyaan polos tanpa rasa bersalah itu sontak membuat Seongkyung menarik kerah itu maju lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Soohan seraya mendesis, "Kau mengatainya jalang? Mengencaninya karena kasihan? Bullshit!" dengan nada pelan namun tajam dan menusuk penuh tekanan.

Tentunya, agar tidak ada yang mendengar percakapan itu.

"Siapa yang kau maksud?!"

"Yoo Kyungyeon!!" gertak Seongkyung dengan wajah penuh kemurkaan.

Seisi bus riuh. Meskipun tidak mendengar dengan jelas percakapan itu.

Namun teriakan Seongkyung yang terakhir lantas menjadi petunjuk bagi Kyungyeon. Mereka membicarakannya.

Kyungyeon pun segera keluar dari dalam bus dan menghampiri kedua orang itu.

"Ya, Baek Seongkyung!" ucap Kyungyeon seraya memegang tangan kiri laki-laki yang sedang mencengkeram kerah Soohan itu, berniat untuk menariknya menjauh.

Namun tenaganya tidak cukup kuat.

"Kau menyakitinya, sialan," desis Seongkyung dengan suara bergetar menahan amarah.

Soohan mendengus tertawa sembari menatap visual Kyungyeon yang ada di sana.

"Sudahlah, ayo–"

"Apa aku salah?" tanya Soohan. Seongkyung pun menukikkan alisnya, "Dia!–" seru laki-laki sembari menunjuk Kyungyeon telak-telak. "–terus merengek kepadaku untuk mengencaninya! Tapi kenyataannya, dia mencampakkanku!–"

A Light From You [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang