Chapter 12: Yoo Kyungyeon and Her Problems!

66 52 7
                                    

[Edited]

Kantor Guru, 10.00 AM.

"Bagus sekali. Kau menyontek?" tuding sang guru ketika mendapati nilai Matematika milik Yoo Kyungyeon yang diperiksanya itu mendapatkan nilai sempurna.

"Astaga, ssaem. Aku mengerjakannya sendiri tahu."

Sekilas sang guru tampak ragu. Namun melihat raut wajah meyakinkan itu, ia hanya mengangguk.

"Baik," sahut sang guru.

Kyungyeon tersenyum lebar. Menatap ke arah laki-laki berkameja yang sedang duduk bersandar di bench luar sana seraya memainkan ponselnya itu.

Yang disenyumi hanya melirik sekilas lalu kembali fokus pada benda persegi panjang yang tengah ia pegangi.

"Aih, dasar laki-laki sombong itu," cicitnya pelan.

"Baiklah, silakan kembali ke kelas," ujar sang guru Matematika mempersilakan gadis itu untuk undur diri dari hadapannya.

"Terimakasih, ssaem," ujar Kyungyeon seraya membungkuk.

Gadis itupun kembali melirik ke arah Baek Seongkyung yang sedang duduk santai itu lalu melenggang keluar tanpa menghampiri laki-laki tersebut.

***

Hari ini murid kelas dua belas melakukan ujian akhir sekolah mereka. Tentu saja sekolah agak lumayan sepi di jam makan siang seperti ini karena beberapa murid sudah banyak yang pulang ke rumah mereka masing-masing.

"Jiyeon-ah, kantin!"

"Ayo!"

Keduanya pun berjalan menuju kantin.

"Hm... kau sudah melakukan persiapan untuk ujian kenaikan?" tanya Jiyeon ketika keduanya sudah duduk di salah satu meja kantin.

"Tentu saja," sahut Kyungyeon dengan cengiran.

"Wah, kau percaya diri sekali rupanya."

"Itu harus, Jiyeon-ah. Lalu kau? Kau les di mana? Ah, aku tidak bisa les."

"Kenapa tidak bisa?"

"Membayar guru les sangat mahal," ujar Kyungyeon mendekatkan wajahnya sedikit ke arah Jiyeon.

"Ah... Seperti itu, ya. Kalau aku tidak les."

"Kenapa begitu?"

Jiyeon bergeming. Karena seluruh materi ini sudah di luar kepalanya. Tak terasa, enam tahun telah berlalu sejak ia lulus dari bangku SMA. "Ah, selagi bisa belajar sendiri kenapa tidak?"

"Waaah, daebak. Kau memang keren. Aku sangat iri."

"Tidak ada yang harus diirikan," ujar Jiyeon disertai senyumnya.

"Tapi kau sangat hebat bisa belajar sendiri. Kalau aku saja mencoba membaca berulang kali, itu terasa sangat sulit. Haaah... apakah karena kapasitas otakku yang terlalu kecil, ya?" keluh Kyungyeon.

"Bukannya seperti itu," ujar Jiyeon seraya tertawa. Gadis baby face itupun menambahi, "Kalau kau serius dengan yang ingin kau pelajari, aku yakin kau pasti bisa menguasainya. Percayalah padaku."

Kyungyeon terpaku. Lalu mengangguk-angguk sembari menyedot minumannya hingga tiba-tiba–

Plak!!!

Kyungyeon dan Jiyeon sukses terhenyak.

Pasalnya sebuah kotak susu berhasil mendarat di punggung Kyungyeon. Gadis itupun sontak berbalik badan dan langsung bertemu pandang dengan tiga orang gadis yang sedang menatapnya dengan senyum licik.

A Light From You [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang