Chapter 22: You're Annoying, Estelle Kim!

59 37 19
                                    

[Edited]

"Aku tidak pernah suka dengan cuaca dingin," cetus gadis itu. "Tubuhku tidak tahan."

"Tapi kau tinggal di Amerika."

"Haha, kupikir cuaca dingin di Korea berbeda dengan Amerika. Ternyata sama saja. Tapi aku telah memukan satu hal yang sangat menyenangkan di sini."

Seongkyung tak menoleh karena laki-laki itu sibuk menyetir, "Apa itu?"

Gadis itupun tersenyum. "I have found something, it's you."

Seongkyung bergeming. Tetap fokus pada jalanan di depannya. Tanpa memiliki minat untuk menyahut.

Mobil pun berhenti. Tepat di seberang rumah mewah berwarna cream itu. "Sudah sampai?"

"Hm."

Keadaan seketika hening.

Kecanggungan mulai menghinggapi atmosfer gadis itu. Tubuhnya yang semula dingin tiba-tiba memanas.

"Aku menyukaimu," papar Estelle dengan degup jantung yang kian maksimal. "Menyukai segala yang kau miliki sejak pertama kali aku dan kau berbicara. Aku tidak tahu mengapa, bagiku kau sangat menarik dan juga... menyenangkan."

Haha. Dirinya menyenangkan? Bahkan ia tidak pernah membuat dirinya tampak menyenangkan di hadapan siapapun.

"Baek Seongkyung," sebut gadis itu, pelan dan lembut. Yang dipanggil lantas menoleh.

Tanpa aba-aba, gadis itu segera mendekatkan wajahnya ke wajah laki-laki itu dan menyentuhkan bibir tipisnya ke bibir tipis laki-laki itu.

Sepersekian detik hening. Hujan di luar seolah mendukung perasaan Estelle yang kini benar-benar menggebu.

Belum selesai Estelle melakukan hal 'yang merupakan sebagian bentuk dari bentuk ekspresi menyukai' dalam arti di negaranya itu, Seongkyung menahan pundaknya dan mendorongnya pelan.

Gadis itu lantas menatap sorot mata yang kini menatapnya dengan tatapan intens itu dengan tatapan penuh tanya.

"Aku telah memiliki orang lain," tegas Seongkyung, masih dengan tatapan intensnya.

Estelle tak bereaksi selama beberapa detik. Hingga tak lama kemudian iapun tertawa pelan, "Semua yang kuinginkan, harus benar-benar menjadi milikku."

Pertahanan Seongkyung runtuh. Laki-laki itu memejamkan matanya sebentar lalu membukanya kembali. "Aku menyukainya, lebih dari siapapun."

Raut wajah Estelle seketika muram.

"Yoo Kyungyeon?" terkanya. Namun Seongkyung tidak menyahut. "Benar Yoo Kyungyeon?"

Laki-laki itu mengalihkan pandangan.

"Bukankah kau bilang bahwa kau dan Yoo Kyungyeon tidak ada hubungan apa pun?" cetus gadis itu.

Tak ada frasa yang keluar dari bibirnya. Seongkyung seolah enggan membeberkan masalah pribadinya ke orang lain, terlebih gadis ini.

"Kau cukup tahu."

Estelle menarik kedua alisnya seraya memasang wajah dongkolnya. "Aku takkan membiarkan Yoo Kyungyeon memilikimu. Baiklah, aku akan keluar sekarang, terimakasih sudah menemaniku," ujar Estelle, membuka pintu mobil dan segera membuka payungnya.

Sejenak ia terdiam. Dengan air muka yang mengeras, gadis Kim itu mulai mengukuhkan tekadnya.

Tekadnya untuk menyingkirkan siapapun yang mencoba memiliki apa yang ia inginkan.

***

Hari Senin telah tiba. Hari ini Kyungyeon naik ke atas busnya dan duduk di salah satu bangku di dekat jendela.

A Light From You [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang