A Light From You [√]

Chapter 11: Inside the Head of a Genius?

[Edited]

Hari ini adalah hari Kamis. Di luar sedang hujan. Kelas begitu sepi karena teman-temannya sedang fokus belajar untuk persiapan ujian kenaikan kelas.

Sementara Kyungyeon yang tak tahu harus apa dan mempelajari apa, ia memilih duduk sandaran di jendela kelas yang mengarah langsung ke lapangan depan.

Pikirannya mengelana bersama suara gemericik hujan di luar. Ia kekurangan uang untuk sekolah. Hari ini ia harus berhemat. Orang tuanya yang tinggal di luar negeri sebulan lagi mengirim uang. Ia tidak enak kepada keduanya kalau terus-terusan meminta uang. Sementara minggu lalu ia sudah meminta uang untuk membeli album.

Miris memang. Dan album yang ia beli hanya teronggok di rumah. Hanya bisa ditonton sekali. Padahal di situs penyedia video juga menyediakan music video yang ada di albumnya. Dan yeah, itu semua tidak dapat dijual atau dipakai untuk apa-apa, membuang uang saja.

Itulah Yoo Kyungyeon. Hobi membuang uang hingga berujung pada krisis moneter dan finansial.

Tak ada yang ia pikirkan saat ini. Hanya melamun seraya menyandarkan kepala ke kaca jendela.

Dari kejauhan, dapat ia lihat seorang laki-laki berjaket parka hitam tengah berjalan menggunakan payung tembus pandangnya. Sekilas ia tampak biasa, tapi tubuh Kyungyeom tiba-tiba menegak kala seorang gadis menghampiri payung laki-laki itu.

Iapun lantas langsung memberengutkan wajahnya yang semulanya tenang.

Kedua orang itu pun berjalan beriringan. Hal itu membuatnya langsung dilanda panas!

Geram, gadis itu refleks meninju kaca jendela dan berlari keluar secepat kilat.

Shin Jiyeon yang sedang mendengarkan lagu sontak berjengit. Pasalnya, gadis Yoo itu persis berada di samping bangku nya!

Di sisi lain,

"Ah, dingin sekali," ucap Seo Yeona seraya mengusap-usap kedua tangannya. "Bagaimana kalau kita ke kantin terlebih dahulu untuk meminum secangkir coklat panas?" lanjut gadis itu memberi penawaran.

"Tidak," sahut laki-laki itu sembari memandang jalanan di depan.

"Ah..." Yeona pun mengangguk. "Ehm, kau benar-benar menyukai Yoo Kyungyeon?" tanya gadis itu tiba-tiba.

"Kenapa bertanya?"

"Ti-tidak... aku hanya penasaran haha. Gadis itu kan tidak terlalu cantik. Dan dia tidak menyukaimu. Dia menyukai Lee Sung."

"Lalu?"

Sekilas, Yeona tampak berpikir. Kalimat apa selanjutnya yang akan ia katakan.

"Yaah... agak menyebalkan. Dia tidak sebanding denganmu. Bahkan dia tidak pintar." Jelas sekali gadis itu kecewa. Terlihat dari wajah cantiknya yang menunjukkan ekspresi penuh kekecewaan.

"Aku tidak mencari yang sempurna, Seonbae," sahut laki-laki itu dengan nada tenang. "Aku hanya mengikuti kata hatiku."

"Artinya kau menyukainya?"

"Aku tidak tahu." Jawaban itu sontak membuat Yeona berhenti berjalan, yang sontak membuat laki-laki bermarga Baek itu terhenti.