Chapter 23: Yoo Kyungyeon's Habit

59 38 9
                                    

[Edited]

Lima belas menit yang lalu.

"Seongkyung-ah," panggil Estelle ketika keduanya baru saja selesai membereskan meja.

Sang laki-laki menoleh seraya memasang jaket maroonnya.

"Kau ingin ke kantin?"

"Tidak."

"Lalu?"

Ingin mencari masalah.

Haha konyol.

"Perpustakaan."

"Aku ikut."

Kedua alis laki-laki itu sontak mengerut.

"Untuk apa?"

"Kau belum menjawab pertanyaanku yang kemarin."

Seongkyung bergeming.

"Kau harus menjawabnya," tekan Estelle seraya menatap tajam punggung Kyungyeon yang tampaknya sedang war dengan salah satu anak laki-laki di kelas.

"Baek Seongkyung," ucap Estelle, dengan tatapan wajah mendesak.

"Ich werde warten, bis du antwortest," [Aku akan menunggu, sampai kau menjawabnya] lanjut Estelle menggunakan bahasa Jerman yang sangat fasih kala tubuh Jiyeon hampir melintasi keduanya.

Seongkyung menilik ke arah Jiyeon, "Komm schon," [Ayo] sahut Seongkyung seraya menarik lengan Estelle keluar kelas.

Sepeninggalnya kedua orang itu, gadis Shin itu memiringkan kepalanya seraya berpikir.

"Menunggu menjawab apa?" gumamnya.

Di sisi lain, Seongkyung dan Estelle berhenti berjalan. Setelahnya, gadis itu menghempas lengan Seongkyung seraya berkata, "Seongkyung-ah!" seru gadis cantik itu.

Sedangkan laki-laki berparas tampan itu hanya menatap wajah Estelle dengan sorot khasnya.

"Jebal," ujar Estelle dengan nada memohon. "K-kau m-menyukaiku juga, kan?"

Seongkyung tak membuka mulut. Perasaan skeptis seketika menyerangnya. "Maaf."

Estelle terdiam. Sementara bibirnya terkatup rapat menahan emosi yang tiba-tiba memuncak.

"APA YANG MEMBUATMU SANGAT MENYUKAI YOO KYUNGYEON, HUH?!" jeritnya dengan penuh emosi.

Seongkyung masih bergeming. Kali ini sorot laki-laki itu sedikit melunak. Bukan ini yang ia mau jika bergaul dengan seorang gadis; jatuh cinta.

"Aku tidak bisa meloloskan apapun yang ingin kumiliki—"

"Tidak semuanya bisa dan harus kau miliki, Estelle Kim. Semua punya batasan. Kau ingin seseorang, bukan berarti itu harus selalu jadi milikmu. Tuhan takkan membiarkan kau merebut sesuatu yang telah ditakdirkan-Nya untuk orang lain."

Mendengar penuturan itu, kedua mata Estelle lantas memerah. Inilah sebabnya kenapa ia menyukai laki-laki itu.

Gadis cantik itupun menundukkan pandangannya, kemudian mendongak kembali. "Baiklah. Aku akan melupakan ini. Tapi aku tidak akan pernah membiarkan Yoo Kyungyeon memilikimu."

Hampir saja Seongkyung mendecih, namun Estelle segera memajukan sepatunya, mengalungkan kedua lengannya di leher laki-laki itu dan mendekatkan wajahnya ke wajah laki-laki itu.

A Light From You [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang