Chapter 39: Will Never Comeback

54 29 27
                                    

[Edited]

"T-tidak tahu!"

Dan Kyungyeon pun segera memalingkan wajahnya, membuat Seongkyung tersenyum sangat-sangat puas.

Baek Seongyoon apanya!

"Kau ini, jangan menggoda temanku!" kesal Serin.

"Hahahaha."

Dan seusai tertawa seperti itu, Seongkyung pun kembali fokus kepada teman-temannya yang lain.

Lama Kyungyeon tidak berbicara dengan yang lainnya. Gadis itu mulai kebosanan dengan situasi ini.

Namun hal tak terduga terjadi.

"Hai, Yoo Kyungyeon," tegur seorang laki-laki seraya beranjak dari duduknya dan duduk di antara Kyungyeon dan Serin.

"H-hai," sapa gadis itu kikuk.

Jujur, ia tidak nyaman sekarang. Dasar Kang Serin!

"Kenapa tidak mengobrol?" tanyanya mencoba memulai topik dengan gadis bermarga Yoo itu.

"Ah... tidak...."

"Kenapa tidaaak?" tanya laki-laki itu lagi. Kali ini suaranya terdengar akrab.

"Haha tidak," tolak Kyungyeon seraya mencoba menyanggah tangan laki-laki itu yang perlahan mencoba merangkulnya dengan kurang ajar.

"Mengobrol denganku saja, oke?" tawarnya. Kali ini tangannya bergerak untuk melingkari pinggang Kyungyeon.

"H-hei—" ujar Kyungyeon. Ia menggeliat tidak nyaman seraya mendorong tangan itu menggunakan tenaganya.

"Ayolah..."

"Tidakk—

"Why? Ayolah bersenang-senang."

"Menyingkirlah..."

Seongkyung menoleh. Kini tawa lebar perlahan lenyap dari wajahnya.

Melihat kejadian itu, ia pun bangkit dan tanpa basa-basi, segera saja ia daratkan bokongnya di antara Kyungyeon dan laki-laki itu.

"Aigoo...." ujarnya santai, perlahan tapi pasti menjejalkan tubuhnya di antara kedua orang itu, meskipun tak ada ruang sama sekali di sana.

"Aish, jebaal, Seongyoon-ah!" kesal Serin.

Dan gadis itu pun terpaksa menggeser tubuhnya, diikuti oleh teman-temannya yang lain yang juga terpaksa menggeser tubuh mereka berkat laki-laki itu.

"Aih!"

Dan yeah, kini keluhan-keluhan bernada kesal dan seloroh mulai muncul di telinga Seongkyung, hingga kemudian tubuhnya berhasil berada di antara kedua orang itu.

"Bisa geser sedikit lagi, tidak?" tanya Seongkyung kepada laki-laki itu.

Gagap, laki-laki itu pun menggeser tubuhnya dengan perasaan kesal.

Dan Seongkyung pun tersenyum puas akan itu. Ia arahkan wajahnya ke arah Kyungyeon yang tampak tidak nyaman.

"Pulanglah jika kau tidak nyaman," ucap Seongkyung terdengar berbisik.

Kyungyeon balik menatap.

"Jika pacarmu tahu, mungkin dia akan marah."

Wajah Kyungyeon memerah. Suara laki-laki itu benar-benar pelan seperti embusan angin sehingga membuat bulu kuduknya terangkat.

"G-gomawo..."

Gadis itu pun berdiri, membuat seluruh atensi berpaling ke arahnya.

"Pacarnya akan memarahinya jika terlalu larut," beritahu Seongkyung sembari menunjuk Kyungyeon menggunakan dagunya.

A Light From You [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang