Chapter 10: Study With Genius Student

69 53 40
                                    

[Edited]

Seolah tersadar di balik keabdurd-an ini, Kyungyeon segera bangkit dan bergegas untuk berlari.

Namun dengan gerakan cepat juga, Seongkyung buru-buru meraih tangan gadis itu hingga kini tubuh gadis itu mati kutu di tangannya.

"Siapa kau?" tanya Seongkyung dingin, penuh tekanan, tajam dan menusuk.

Kyungyeon tercekik. Lengan kiri laki-laki itu sangat kuat memiting lehernya. Ia terbatuk dan berusaha melepasnya. Namun, sialnya tangan itu sangat kokoh dan kuat.

"Siapa kau?!" Kali ini Seongkyung menggertak.

Ia sukses berjengit. Kyungyeon mencoba berontak sekuat tenaga sehingga ia kewalahan sendiri.

Kyungyeon tetap pada pendiriannya. Tidak mengeluarkan suara.

Lepas!

Lepas!!

Lepas, keparat!!!

Dengan berontakan yang cukup kuat, gadis itu segera berputar menjauh lalu segera mendaratkan telapak sepatu harga diskonannya hingga berhasil menghantam telak tulang pipi laki-laki itu.

Seongkyung terperangah.

Kesempatan!

Gadis itu langsung berlari keluar jendela. Menuruni anakan tangga dengan cepat lalu turun secepat mungkin mencapai halaman depan. Gadis itupun melompat-lompat guna melonggarkan talinya dan ternyata itu berhasil. Tali itu terjatuh yang lantas membuatnya segera berlari cepat.

Tahap selanjutnya, ia lemparkan tali yang tadi ia bawa ke atas tembok tinggi itu dan memanjat keluar.

Seongkyung yang menyaksikan kejadian itu lantas bingung. Apakah barusan ia sedang kemalingan?!

Ia pun segera menyalai saklar dan mendapati bahwa sekarang kamarnya berantakan. Laci, meja belajar, lemari pakaian, semuanya!

Ia pun bergegas menuju laci dan memeriksa benda di dalam sana.

Uang sakunya selama beberapa minggu. Yang sengaja ia letakkan di dalam laci alih-alih di brankas—aman.

Tidak ada yang berubah.

Seolah-olah habis diacak-acak, sudah, lalu dilewati saja.

Kalau bukan uang, lalu pencuri itu mengincar apa?

Ia pun melirik ke arah nakas yang berada di belakangnya.

Ada sepatu di sana. Laki-laki itupun segera mengambilnya dan menatapnya.

"Cuih," ujarnya seraya tersenyum miring.

Ia tahu siapa pelakunya.

***

Seongkyung baru saja masuk kelas seraya meletakkan tasnya di samping Kyungyeon yang sudah duduk dengan kepala terebah menghadap mejanya sembari memainkan ponsel rose gold itu.

Ketika laki-laki itu mendudukkan tubuhnya di bangku dengan tulang pipi kiri terplester, Kyungyeon segera mengubah posisi berebah membelakanginya.

"Sepatu baru?" tanya Seongkyung sembari tersenyum simpul, penuh arti.

Kyungyeon refleks menegakkan tubuhnya tanpa menatap mata laki-laki itu.

"Urusi urusanmu!" ketus gadis itu dengan nada gugup.

"Aku kan cuma menyapa, kenapa responmu begitu?"

A Light From You [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang