Chapter 27: A Video in Circulation

69 39 16
                                    

[Edited]

Seongkyung membuka matanya. Gelap. Ia coba angkat tangannya, namun sebuah suara benda diletakkan membuatnya seketika terlonjak dan refleks beringsut duduk.

Sosok itu menoleh. Shin Jiyeon, gadis itu pun berbalik badan seraya berkata, "You okay?" dengan wajah mengantuknya.

Seongkyung lantas menyipitkan matanya.

"Kenapa kau di sini?" tanya laki-laki itu.

"Apa? Aku baru selesai latihan PMR," ucap gadis itu dengan ringan.

Seongkyung kembali bergeming dengan wajah kebingungannya yang begitu kentara.

"Benarkah?"

Jiyeon mengangguk.

"Kenapa kau tidur di sini? Kau sakit? Kenapa memaksakan sekolah? Harusnya kau beristirahat di rumah! Lalu sekarang, ada yang sakit? Kepalamu?" tanya gadis itu berentet sembari berdiri dan menyentuhkan tangannya di jidat laki-laki itu.

Jelas saja, sang laki-laki segera menepisnya. Plis deh...

"Oh, sorry. Kubawakan tasmu, haksaeng."

"Gomawo," sahut laki-laki itu. "Jam berapa sekarang?" lanjutnya bertanya sembari mengedarkan kepalanya di dalam kegelapan.

Ia ambil ponselnya yang kebetulan tergeletak di atas nakas. Pukul 22.09 PM. Pantas saja gelap.

"Ayo pulang," ajak laki-laki itu seraya bangkit.

"Kau bisa berjalan? Tidak akan tewas di jalan, kan?"

Seongkyung sontak memicing, "Mwo?"

"Haha, maafkan aku." Plak! Gadis itupun menampar pipinya sendiri. Kebiasaan.

Sementara laki-laki bermarga Baek itu hanya mengindahkan seraya menyampirkan tasnya ke punggung.

Di sinilah mereka berdua. Berdiri di depan halte bus. Tak beberapa lama, bus datang. Bus terakhir.

Kedua orang itupun segera saja masuk ke dalam sana. Duduk bersebelahan dengan Jiyeon yang berada di dekat jendela.

Seusai itu, bus pun berjalan dalam keheningan yang kentara.

Seongkyung bergeming seraya memegangi tangannya yang terus gemetaran sejak tadi. Hatinya selalu bertanya apa yang terjadi padanya, namun tak ada jawab yang ia dapatkan. Cih, kepada siapa juga ia harus bertanya?

"Kutunggu kedatanganmu di rumah sakit Myungbaek setelah ujian tengah semester selesai," ucap Jiyeon pelan. Mungkin sudah saatnya remaja itu tahu.

"Ada hal yang ingin kakakku bicarakan padamu."

Selesai berkata begitu, Jiyeon pun menekan tombol yang langsung membuat bus berhenti.

Iapun berdiri dan melangkah, bersiap melenggang keluar bus, namun sebelum itu Seongkyung segera menahannya.

Jiyeon menoleh, "Aku tahu suatu hari kauakan mengatakan ini, Shin Jiyeon. Aku selalu menunggu kau mengatakannya. Dan ternyata hari itu adalah hari ini." Seongkyung berkata, dengan tatapan penuh arti yang membuat Jiyeon langsung menyunggingkan senyumnya.

A Light From You [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang