Chapter 44: Let's Break

44 23 2
                                    

[Edited]

"Uri yaegi jom haja," [Ayo bicara,] ucap Seongkyung kepada Kyungyeon yang terlihat sedang sibuk dengan tumpukan buku-buku usangnya.

Yang diajak bicara bahkan hanya mengindahkan seraya menata buku-buku yang tergeletak di lantai tersebut ke atas rak buku.

"Hei."

Lagi, Seongkyung hanya diindahkan.

"Kau sudah mendiamkanku selama satu minggu penuh. Yoo Kyungyeon. You hear me, huh?"

"Pergilah."

"Aku akan datang ke rumahmu jika kau tidak ingin mengobrol denganku."

Kyungyeon lantas menoleh dengan tajam.

"Kau gila?!" serunya tertahan.

"Justru karena aku gila aku melakukannya."

"Shit," umpat Kyungyeon.

"Bicaralah padaku."

"Tidak ada waktu."

"Mworago?" cetus Seongkyung tidak habis pikir akan jawaban yang meluncur dengan mudah dari bibir Kyungyeon. "Pada intinya, aku tidak akan memutusimu."

Kyungyeon menoleh dengan tajam.

"Jangan kekanakkan."

Mendengar itu, Seongkyung lantas menaikkan sudut bibirnya dengan sinis.

"Aku bersikeras karena aku tidak ingin menyakitimu. Kau butuh jawaban? Aku sudah menjawabnya. Lalu sekarang apa?"

Baru sedetik ucapan Seongkyung selesai diucapkan, Kyungyeon langsung menghempas buku yang ia pegang ke lantai.

Ia dorong tubuh laki-laki itu dengan kasar. Berkali-kali hingga keduanya berhasil sampai di depan perpustakaan.

"Kau ingin terus bermain? Kenapa tidak mencari gadis lain saja, keparat..." desis Kyungyeon tajam.

"Haruskah kau bertindak sejauh ini untuk terus menyenangkan dirimu sendiri? KAU BAHKAN TIDAK PERNAH BERBAGI RAHASIAMU PADAKU! KAU MENUTUP DIRIMU RAPAT-RAPAT DAN MEMBUAT BATASAN-BATASAN YANG BAHKAN DAPAT MEMBUATKU MERASA KITA HANYALAH TEMAN BIASA! APAKAH KAUTAHU BAHWA SEKARANG KAU BEGITU TERLIHAT EGOIS, BAEK SEONGKYUNG?!"

Kyungyeon terengah. Bahkan beberapa murid yang kebetulan ada di sana lantas langsung menatap ke arah kedua insan itu.

"Kau bahkan hanya diam," dengus Kyungyeon dengan senyum sinisnya. "Karena aku gampangan? Ya..." desis Kyungyeon sembari mendorong pundak kiri laki-laki itu dengan jari telunjuknya.

"Sudah cukup kau mempermainkanku, berengsek. Aku sudah muak melihatmu. Enyahlah. Carilah gadis yang lebih CANTIK DAN KAYA daripada gadis sepertiku yang bahkan tidak cantik dan kaya!!"

Seongkyung terdiam.

Ia sunggingkan tawa sinisnya seraya memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Bukankah sekarang dirimu yang lebih terlihat begitu egois?" tutur Seongkyung.

"Aku tidak egois!" bantah Kyungyeon dengan sorot marah. "Justru kau yang egois...!" lanjutnya mendesis dengan bibir bergetar. "Memangnya kau pikir siapa gadis yang suka dipermainkan, hah?"

Kali ini Seongkyung tersenyum mendengus.

"Satu minggu, bukan waktu yang sebentar untukku mencoba memberanikan diri untuk meminta maaf padamu." Seongkyung tertawa getir. "Rupanya itu sia-sia. Bahkan kau saja tak ingin mendengarkan satu pun perkataanku."

"Ya!! Aku tidak ingin mendengar omong kosongmu itu, berengsek...!"

Lagi, Seongkyung menyunggingkan senyum getirnya.

A Light From You [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang