part 36

15 1 0
                                    

Jika hidupku hanya beralaskan cinta dan beratapkan keridloan-Mu ya Robb...aku bisa hidup selamanya dengan tenang, jauh dari kegundahan. Tapi...

■■■■


Tirai jendel terbuka lebar dan kilau matahari pagi mulai menerabas masuk ke dalam ruangan yang cukup berantakan.

"Astaghfirullah... Jam berapa ini?? " Nia gelagapan mencari jam yang  nyatanya sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi.

"Bagaimana aku bisa bangun jam segini?? Telat shubuhan dan ya Allah.. Ada kuliah pagi setengah jam lagi... " Gerutu Nia didepan kaca lemari dan memandangi wajah kusut nya untuk kemudian menggeledah isi lemarinya demi mengambil sehelai handuk.

Lalu beralih ke atas meja rias dan tunggu... Handphone yang layarnya rusak akibat ulah Sarah kemarin menyala ..

Nia menutup mulutnya rapat, tak percaya. Layar handphonenya memunculkan sebuah play video dengan tampak wajah dirinya tanpa jilbab yang menutupi kepalanya. Padahal, sebelumnya ia tak pernah sekalipun berpose tanpa kerudung dalam foto ataupun videonya meski ia sendiri.

"Siapa yang melakukannya?? "

Dengan perasaan yang sebisa mungkin ia kendalikan untuk tenang,  ia memutar video yang berdurasi 10 detik itu.

"Bodoh....!!!! "

Nia tersungkur di lantai. Antara sadar dan tidak sadar, itu video dirinya malam kemarin. Ia baru teringat bahwa kakak Sarah mendatanginya tadi malam dengan tawa liciknya. Memaksanya minum sebotol air yang ia tak tahu apa itu dan setelah itu, sempurna ia tak sadar.

Otaknya langsung memanas, begitupun matanya yang mulai merembes.

"Ya Allah... Maafkan hambamu yang hina ini.. Maafkan...   Ya Allah.. Hamba......hamba...."

Nia tak bisa menguasai dirinya saat ini. Dadanya sesak dan dengan kalap, ia berlari mendatangi kamar mandi dan membasahi tubuhnya sempurna dengan terus menangis sesenggukan.

"Sekarang apa gunanya aku?? "

"Apa gunanya Abah dan Ummi mendidikku... "

Nia terus berteriak. Menghardik atas ketledoran dan kebodohan dirinya dengan terus mengguyur tubuhnya dengan air dingin.

"Dasar lelaki bejad kau...!!! "

Mulut Nia terus mengucapkan kalimat serapahan yang dengan spontan muncul diotaknya. Ia tengah hancur sehancur-hancurnya. Pria yang melecehkannya tadi malam kembali menghilang tanpa jejak.

Crush Maher Mustafa mengalun di handphone miliknya yang ia biarkan tergletak diatas lantai.
Razi calling.

Sesaat Nia terdiam, ia menatap wajahnya dicermin toilet yang ikut basah terkena cipratan air yang ia tumpahkan ke mana-mana.

"Nia.... "

Hanya kata itu yang bisa ia ucapkan pada dirinya.

Kembali ia terisak payau.

Menatap wajahnya yang kini tampak suram dimatanya.

The Way Of LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang