part 7

26 1 0
                                    

Dua minggu kemudian....

"Temenin kakak yuhh..."

Aku melirik jam dinding kamar, masih menunjukkan pukul lima pagi. Dan kakak mengajakku pergi??

"Nia mau beres-beres pakaian kak..dua hari lagi Nia masuk kuliah."

Kak Danish yang semula berdiri menyilang kaki diambang pintu, bergegas menghampiri pipiku, lalu dicubitlah. Hhhh sakit betull

"Masih dua hari juga...bilang aja nggak mau."

"Hhh..kakak tau sendiri kan, Nia suka lupa."

"Bilang aja nggak mau."

"Iya emang nggak mau...puas!!"

"Yaelahh Ni...mau punya kakak ipar kok tetep garang gitu, nanti kalau Nuraisha nggak betah jafi kakakmu gara-gara kamu!! Awasss loo!! Bakal tek coret kamu dari daftar adiknya kakak."

Aku tak peduli dengan ancaman kak Danish yang jelas-jelas mustahil terjadi.

"Salah siapa kakak gitu..😢"

"Ehhh kok nangis.."

Hhhh...kenapa ini mata tiba-tiba keluar airnya, malu kan jadinya.

Aku nggak suka....

Kak Danish diam seribu tanya, aku meliriknya yg tengah tersenyum kecil kearahku. Segera kupalingkan muka, jujur aku tidak mau tangisanku terlihat oleh orang lain, termasuk kakakku sendiri.

"Nia...cobalah berfikir dewasa, kakakpun ingin hidup normal seperti pada kebanyakan manusia diluar sana. Bisa berpendidikan, bekerja, berumah tangga ataupun memiliki putra-putri untuk dididik dan dibesarkan. Suatu saat Nia pasti akan ada diposisi kakak. Hidup ini terus berjalan. Tak mungkin kita akan tetap pada satu tempat, ataupun suasana . Ada saatnya kita harus berpindah, dan itulah resiko kita hidup."

Semakin deras airmata mengucur, membasahi gamis maroon yang tengah kukenakan.

Kak Danish memelukku erat, "coba belajarlah dari hidupmu sendiri Ni..andai saja daur hidupmu tak berjalan seperti seharusnya, mungkin saja sampai 21 tahun ini kau masih tetap bayi kecil yang tak tahu apa-apa."

"Hikks..hiks...kak...Nia sayang kakak. Janji yaa...kalau kakak menikah nanti jangan lupain Nia. Jangan nomer duakan Nia. Pokoknya Nia pengin terus jadi adik kakak yang paling kakak sayang.."

"Hihihi.." kak Danish tertawa kecil.

"Kok ketawa sii.."

"Nggak papa, cuman adik kakak ini rupanya masih tetep jadi adik yang dulu, manja dan sukanya wajib diturutin kemauannya."

"Hiiihhh..kakak janji dulu dong.."

Aku mencubit kecil pinggang kak Danish, membuatnnya menggeliat kesakitan.

"Aww....iya kakak janji, Nia bakal tetep jadi adik terrrsayangnya kak Danish. Hmmm tapi kakak juga mau Nia janji sama kakak."

Aku segera pelepaskan diri dari pelukan kak Danish.

"Apaan??"

"Janji mau jujur jawab pertanyaan kakak.!!"

"Emang kakak mau nanya apa??"

"Janji dulu..!!"

Hmmm...

"Iya okk, Nia janji"

" gini...sebenarnya ada hubungan apa kau dengan Ibra haa??"

Hssss...mati aku...kenapa harus nanya itu...

"Emmmm"

Apa yang harus kujawab..????

The Way Of LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang