NIA POVSemarang..kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Medan dan Bandung. Dengan jumlah penduduk padat dan jarang sekali ditumbuhi pepohonan.
Entah mengapa aku selalu menyukainya.
Serasa rumah sendiri, bahkan aku mungkin lebih lama menempati kota orang ini dibandingkan dengan kotaku sendiri. Dari awal aku masuk SMP sampai Universitas di semester kelima kini. Aku menyukainya..kota dengan beribu kenangan....hujan mulai mereda, langit kembali menampakan senyum mentarinya. Dan Aku masih duduk menunggu kak Danish di pelataran kampus. Andai saja tahu pagi ini akan hujan, aku tidak akan hanya pergi bersama Yasmin dan motornya yang kini teronggok lesu didepanku. Mesinnya tiba-tiba mati. Dan untung saja dipelataran kampus.
"Kenapa motormu Yas??"
"Hhh...tahu mau hujan, aku nggak bakal pakai motor ini. Mesinnya mati kalau lama terkena air. Sedangkan tadi kita kehujanan hampir satu jam, Dingin Ni.."
"Musibah Yas...tenang, nanti aku minta kak Danish jemput dehh.."
"Hmmm...udah beli handphone lagi??"
Aku melirik Yasmin singkat.
"Hehe...pinjem punya Ummi..niatnya si mau beli lagi, tapi nunggu libur usai.."
"Ya ampun Ni..."
"Kenapa??"
"Payah kamu..."
"Kenapa??"
Yasmin mendengus kesal.
"Hmmm bagus kalau gitu"
"Ihh..nggak jelas banget si...Yasmin"
"Udah laa...yukk cepet cari pak Imron.!!"
"Aku mau ke pak Sigit Yas..kemarin sudah janjian."
"Oohh..oke...aku duluan yaa."
Yeaaa...hari ini tepat deadline pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) untuk semester kemarin. Dan jadilah hujan deras kami terobos paksa pagi ini. Kalau tidak, fatal akibatnya.
Hufft..yasmin lama sekali !!!
Kenapa tadi tidak sekalian ketemu pak Sigit bareng, kan setidaknya cepet, dan aku tidak harus menunggu jemputan sendiri begini.Bajuku yang semula basah mulai sedikit mengering, ditambah hawa dingin yang berklebatan, rasanya ngilu bukan main. Bibirku gemetaran.
Sudah hampir jam Sebelas!!!!!!!!!!!!
Yasmmiiinnnnnn...!!!! (jeritku dalam hati)■■■■
"Assalamu'alaikum Nia...."
Ehh..
aku terkejut hebat.
"Wa'alaikumsalam"
Kenapa hampir disetiap suasana genting kak Razi datang...
Entah bisa kuanggap semua ini rezeki ataupun musibah..hhhh
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way Of LOVE
RomanceNia tak tahu harus menyalahkan siapa, ketika cinta yang ia pilih dengan hati nuraninya tiba-tiba ditentang oleh kedua orangtuanya. Mereka bahkan tak segan membuang Nia jauh dari kehidupan mereka, jika Nia masih bersikukuh pada pilihannya. Acara lama...