part 13

19 2 0
                                    


NIA POV

Mobil Avanza Diba berhenti tepat dipelataran sebuah warung Mie ayam pinggir jalan yang ramai akan pengunjung.

Sudah jam sebelas.

Aku tersadar dari lamunanku, menatap seorang pria paruh baya yang sibuk mondar mandir menyuguhkan mangkuk-mangkuk penuh berisi mie.

Meja itu..

Aku masih mengingat betul, saat kak Ibra mengejutkakanku dengan kehadirannya.

Pikiranku kalut..

Seklebat wajah lugunya hadir didepan mataku
"Mbak Nia makan dulu ya...nanti kita beli obat.." tawar Diba ramah.

"Mbak ingin pulang..udah malem.."

Aku tak pernah menghiraukan Diba penuh. Otakku tengah kacau,,begitupun dengan perasaanku.

Egoiss???

Iya betull..

Untuk saat ini aku tak peduli.

"Ya udah..yang penting mbak jangan lupa makan...biar sembuh.."

Aku kembali diam, memejamkan mata lelahku yang tak menemui bahagianya..

■■■■

"Jam berapa ini!!??"

Suara lantang milik Abah menyapaku di pintu. Jantungku berpacu lima kali lebih cepat dari normalnya.

Beberapa menit lalu Diba pergi, membiarkanku masuk sendiri.

"Perempuan apa kau ini..??? Siapa yang mengajarimu Nia!!"

Serasa kehilangan penopang tubuh, kakiku lemas bak tak bertulang. Abah benar-benar marah. Dan disebrang sana, Ummi terdiam lesu menatapku penuh iba.

"Apa lelaki itu..!!??!!"

Aku segera mengingkari dugaan buruk Abah akan kak Ibra. Walau bagaimanapun aku masih akan menunggu dia datang menjelaskan semuanya.

"Tidak Bah..." sergahku cepat.

"Apa kurangnya kami padamu Nia...sedari kecil kami mendidikmu dengan penuh kehati-hatian. Berharap kau bisa menjadi anak yang bisa kami banggakan. Apa kau.."

"Sudah cukup Bah...." Ummi memotong kalimat Abah, mendekatiku dan memeluknya.

Aku tak bisa berkata apa-apa, hanya terus menangis..meluapkan semua emosiku yang terpendam seharian di pelukan Ummi.

"Besok keluarga Razi akan berkunjung untuk meresmikan pinangannya untukmu..!!"

"Tapi B ba hh..."

Ummi memelukku semakin erat.

"Kau sudah terlanjur mengenal apa itu cinta. Semakin dibiarkan kau akan semakin termakan olehnya..Abah yang meminta untuk dipercepat. Tak ada alasan untuk menolak..!!!!"

Abah berlalu dengan tatapan matanya yang berkilat. Menahan kecewa akan sikapku.

Tak bisa dipungkiri..apa yang Abah katakan memang betul adanya, aku mulai berubah.

Bukan tanpa sebab, melainkan karena parasaanku untuk Kak Ibra..

Semenjak aku mengenalnya..

Dan atas janjiku untuknya.

Tapi apa yang harus aku lakukan??

Ummi masih erat memelukku,
"Coba cerita sama Ummi..."

Aku masih sesenggukan menahan sesak didada.

The Way Of LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang