Apa bahagia hanya bisa direngkuh hanya dengan cinta??
■■■■
"Kak Ibra nggak mau pulang kerumah apa??"
Rengek Haura berlutut didepan kakaknya.
Sedangkan Ibra ia hanya merespon Haura dengan senyum misteriusnya.
"Kakakmu sudah krasan disini Ra...mungkin harusnya justru kau yang pulang kesini..hahaha." Bahar menambahi .
Kondisinya sudah tak lagi memperihatinkan seperti beberapa waktu lalu persis setelah Hanum meninggalkannya. Ia tampak lebih segar.
Tapi lihatlah Ibra..ia justru lebih kucel dibanding biasanya. Rambutnya selalu berantakan, bahkan wajahnya yang biasanya bersih terawat, sekarang begitu glow dengan minyak yang merembes dari pori-pori kulitnya. Tampak kumuh..
Sudah beberapa hari ini ia membantu pamannya memproduksi kopi bubuk rumahan, untuk kemudian dijual kepada pengepul.
Haura menyadari itu, lalu memperhatikan detil wajah kakaknya yang tampak tak biasa. Ia memangku pipinya yang gembul, wajahnya tampak menyiratkan luapan..entahlah luapan apa itu...
Intinya ia merasa tak tega dengan Ibra.
'kakak kasihan dehh🥺'"Apaan sih Ra?? Biasa aja kali lihatinnya!! "
"Ekhem.... " Haura terbangun dari lamunannya.
"Lalu gimana Haura mau jelasin sama ayah.. "
Ibra kembali tak merespon. Ia sibuk sendiri memasukkan bubuk kopi kedalam plastik bening kecil.
"Kak... "
"..... "
"Jawab si.. Haura bingung harus ngomong gimana lagi sama ayah tentang keputusan kakak ini.. Dari kmaren ayah maksa Haura buat bawa kakak pulang...kalu enggak, Haura bakal kena sanksi.."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way Of LOVE
RomanceNia tak tahu harus menyalahkan siapa, ketika cinta yang ia pilih dengan hati nuraninya tiba-tiba ditentang oleh kedua orangtuanya. Mereka bahkan tak segan membuang Nia jauh dari kehidupan mereka, jika Nia masih bersikukuh pada pilihannya. Acara lama...