Kau tahu bagaimana rasanya jatuh cinta pada seorang yang dulunya amat kau benci dan bahkan tak pernah sedikitpun terlintas dibenakmu untuk menaruh hati padanya..??
Aku malu.. 😅
#Ghania Noureen Batari■■■■
Sabtu pagi, halaman rumah sakit ramai akan kunjungan kerabat para pasien yang datang dari berbagai penjuru kota.
Nia tampak sumringah menyambut hari ini. Pasalnya dia sudah boleh pergi meninggalkan tempat yang selama beberapa hari terakhir menjadi rumahnya.
Ummi dan Abah tengah menemui bagian administrasi untuk menyelesaikan semua pembayaran.
Dibalik jendela , Nia melihat sosok pria muda yang tergopoh-gopoh membawa tas kosong berukuran lumayan besar.
Ia tampak sumringah dengan senyumnya yang tak pernah ia tinggalkan sambil membopong buket bunga mawar merah yang begitu cantik ditangan kirinya.
So beautifull...
Kau tahu siapa dia?
Ya siapa lagi jika bukan Razi, yang selama ini begitu sabar menanti kesembuhan Nia. Ia bahagia atas keputusan dokter untuk membolehkan membawa Nia pulang. Terapi kesembuhan mandiri.
"Walaupun dokter sudah membolehkanmu pulang, bukan berarti kau bisa bebas bergerak ya mbak Nia. Kau sudah bisa menjalankan rutinitasmu seperti biasanya, hanya saja harus tetap sesuai kadarnya. Mbak tidak boleh terlalu capek sampai nanti sembuh total..dan jangan lupa pola makan harus tetep diatur..!" tegas seorang perawat sembari memeriksa Nia.
Nia tersenyum menatap perawat yang berucap tanpa memandangnya, " Iya sus..Insya Allah Nia pasti tetep jaga kesehatan.."
"Baik mbak..."
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokaatuh..." sapa Razi diambang pintu dengan senyum khasnya yang manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way Of LOVE
RomanceNia tak tahu harus menyalahkan siapa, ketika cinta yang ia pilih dengan hati nuraninya tiba-tiba ditentang oleh kedua orangtuanya. Mereka bahkan tak segan membuang Nia jauh dari kehidupan mereka, jika Nia masih bersikukuh pada pilihannya. Acara lama...