Sedici

1K 100 5
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN COMEN YAAA🪐

•••

Luna menelfon anak buah pribadinya.

"Kau culik putri dari Delano!"

"...."

"Jika dia berontak, tembak tangannya."

"...."

Pipp

Luna menduduki dirinya di sofa, insting membunuhnya sudah berada di titik tinggi. Ia bisa saja membunuh orang orang di rumahnya, kecuali adiknya.

Pintu rumah terbuka dengan lebar. Di depan pintu terlihat Laki laki memakai masker seraya membawa seorang perempuan dengan pakaian minim.

"Ini bos, dia terpengaruh Alkohol," Laki laki tersebut menaruh perempuan itu di sofa.

"Eww, jangan letakkan disini sialan, kau ingin aku bunuh, hah?!" Protes Luna. Yaiyalah. protes, sofa nya berharga mahal, dan perempuan itu tidak sebanding dengan Sofa nya.

Laki laki itu menggaruk tengkuknya. "Maaf, bos.."

"Letakkan di ruang bawah tanah, sungguh menjijikan melihat dia. Tangan ku gatal ingin menebas nya." Anak Buah Luna tergidik ngeri mendengar perkataan Luna. Dan, ia mematuhi ucapan Luna.

Anak buah nya mengikatkan perempuan itu di kursi besi. "Nah, sudah bos!"

"Oke, oke. Kau boleh pul–"

Ucapan Luna di potong oleh Anak buahnya ini. "Gaji, boss.. saya belum makan malam." Dengan polosnya ia berkata seperti itu.

Luna berdecak, ia mengambil dompetnya dan menyodorkan berlian kepada anak buahnya. "Itu gaji kau selama satu tahun."

"Pulang kau!!" Perintah Luna.

Anak buahnya berbinar dan mengangguk. "Makasihh, bos!!" Dan, keluar dari pintu.

Lupakan soal anak buahnya. Kini, ia melihat dengan intens perempuan di hadapannya.

Dorr

Arghh

Perempuan itu kesakitan, dan membuka matanya. "Siapa, Lo?!" Bentaknya.

"Itu, tidak penting." Ujar Luna.

Luna tersenyum miring dan menampar perempuan itu. "Senang bertemu dengan mu, Clara.."

Perempuan bernama Clara terkejut. "Beraninya kau menampar anak dari Ketua Mafia!! Siapa kau?!" Bentaknya.

"Sudah ku katakan, itu tidak penting. Tenang, aku tidak akan Membunuh mu, tapi aku akan merusak mental mu."

Luna menyuntik Clara dengan bius. "Bawa dia pulang dengan selamat!"

Bodyguard Luna mengangguk patuh dan menggendong Clara Seperti karung beras.

"Permainan di mulai."

•••

Luna sudah sekolah seperti biasa. Banyak pandangan terkejut dan aneh saat Luna memasuki area sekolah.

Saat Luna berjalan di koridor sekolah Luna tidak sengaja mendengar percakapan dua siswi seangkatanya.

Lo tau ga? Katanya Clara tertembak.

Wow, senang banget, gue udah eneg banget sama dia. Mentang mentang dia kakak kelas dan orang tuanya donatur, dia malah sesuka hati.

Luna yang mendengar percakapan itu tersenyum miring. Dan melanjutkan kembali perjalanannya.

The Dark Queen's Secret Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang