JANGAN LUPA VOTE DAN COMEN.
.
.
.Seorang remaja perempuan dengan tatapan tajamnya memandang sang musuh yang terikat dikursi, dari segi apapun remaja perempuan ini mirip sekali dengan orang yang paling ditakutkan di dunia kegelapan.
"Kau masih tidak ingin, berbicara?" tanyanya dengan nada dingin, padahal kuku tangan dan kaki musuhnya sudah ia cabut, agar sang musuh berbicara, tapi tetap saja.
"Ti-tidak!" jawab sang musuh dengan nada kesakitan, remaja Perempuan memukul paha musuh menggunakan tongkat bisbol.
"Lama sekali, kau! Aku sudah menunggumu!" masuklah, seorang remaja laki laki dengan wajah yang mirip dengannya.
"Harusnya, kau salahkan musuh, Varo! Kau urus saja dia! Aku jadi malas!" ucap remaja perempuan dengan nada kesal.
"Vera! Tunggu aku, hey!" Varo memanggil Vera yang sudah keluar dari gudang.
"Semua ini salahmu! Kenapa kau tidak berbicara, hah?! Adikku marah gara gara kau! Cepat apa tujuan mu untuk membunuh omaku?! Tinggi sekali nyalimu, ingin membunuh mantan ratu kegelapan! Aku tak banyak waktu, katakan tujuanmu, siapa bosmu, walaupun aku sudah tau, aku ingin dulu dengar dari mulut busukmu!" panjang lebar yang dikeluarkan dari mulut tajam Varo, hampir mirip seperti Luna, tapi versi panjangnya.
"Sa-saya, disuruh oleh ketua Mafia tertinggi di Asia, untuk membunuh ratu kegelapan, am-ampuni saya, sa-saya hanya suruhan." Varo berkilat marah, "kau ingin aku putuskan kakimu?! Untung saja, adikku sadar bahwa kau ingin membunuh omaku, dan kau mau aku memaafkanmu! kau gil–"
Dor
sebuah peluru menembus jantung sang musuh, Varo belum selesai berbicara dan si musuh malah mati, siapa sih ganggu aja. Varo berbalik, matanya melotot.
"Mama? Ngapain kesini, biar Varo aja yang ngurus," ujar Varo dengan nada santai. Luna berdecih, "kau terlalu bertele-tele, sana keluar! Vera terus merengek, berisik sekali, anak siapa sih!" keluh Luna, Varo langsung keluar dari gudang.
Luna tersenyum miring, anak anaknya sudah memasuki usia remaja, 17 tahun, sepertinya, alur dari cerita sang anak anaknya akan lebih berat dibanding dirinya.
Luna duduk di kursi depan sang musuh, melihat tato leher dibagian kiri musuh, musuh yang lama kembali lagi, Luna sengaja membiarkan musuh yang sebenarnya hidup, agar dia tahu siapa yang cocok, untuk menggantikan tahta Luna. Vera? Luna tak yakin. Varo? hahh, anak itu sudah ditunjuk untuk menjadi King Of Darkness.
"Aku malas ikut campur dalam urusan ini, tapi jika kedua anakku tak sanggup dengan misi ini, aku akan turun tangan."
"Kau kembali lagi, King Of Death."
_________
eh mau nanya cara biar rajin buat cerita gmn sih, ku lagi buat the dark queen's secret versi kedua, susah banget, pas mau ngerjain eh males, capek anjir:(

KAMU SEDANG MEMBACA
The Dark Queen's Secret
Mystery / Thriller[TAMAT] [𝐉𝐢𝐤𝐚 𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐬𝐚𝐲𝐚, 𝐡𝐚𝐫𝐚𝐩 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐚𝐤𝐮𝐧 𝐬𝐚𝐲𝐚. 𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐝𝐚𝐧 𝐜𝐨𝐦𝐞𝐧. 𝐒𝐚𝐲𝐚 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚 𝐤𝐞𝐝𝐚𝐭𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐠𝐞�...