Ventisette.

925 100 8
                                    

Saya lama update, bukan karena apa, saya tau, sia sia saya update, double update, tpi gd yg vote, ydh, saya lama²in aja, kalo ada yang baca syukur, kalo tidak ada ikhlas, simpel aja saya mah, tak ribet. Yaudah, ini saya mau update.

Jangan Lupa Vote dan Comen💅




Luna melirik sebentar David, terlihat wajah memerah David, hanya karena dilirik Luna, doang.

Ray terkekeh melihat ekspresi David, pandangan David yang tadinya ke Luna sekarang mengarah ke Ray, tatapan kebencian terlihat di mata David.

"Luna, kita ke kelas aja, makanannya udah aku bayar, ayok." Ray sengaja menggandeng tangan Luna.

David melempar sendok yang ia pegang, kecemburuannya sudah menguasai diri David. Clara terkejut, Clara mengikuti pandangan David, Clara sangat marah, David ternyata melihat Luna.

What?! Padahal, Clara sudah tampil cantik di depan David, masa David terpesona dengan Luna yang hanya memiliki kulit hitam.

Clara memukul tangan David pelan. "Kenapa mata kamu lihat Luna? Jangan jangan kamu suka ya?" Tanya Clara curiga.

David tergagap. "Ti–tidak! Mana mungkin aku suka sama cupu!" David menggunakan wajah datarnya, supaya orang orang tidak mengetahui.

Semua murid menahan tawa, David menyukai, Luna? Pft, seorang cupu?! Hal konyol apa lagi ini?

David mengarah kemarahan terhadap Clara, dengan kasar, David menarik tangan Clara tanpa memperdulikan rintihan kesakitan Clara.

"Ih, sayang, sakit,"

"Ga usah bacot, lo di cambuk om om aja mendesah!"

Pipi Clara memerah menahan malu, kurang ajar David, Clara akan mengadu kepada ayahnya.

"Gue akan tetap bully lo, Luna. Tunggu permainan gue."

Liam yang melihat kejadian tadi, wajahnya semakin sendu, Liam cemburu, Ray bisa membuat Luna tertawa? Hanya, Ray. Yang bisa membuat Luna tertawa dan senyum. Liam iri!

Liam memonyongkan bibirnya, genangan air mata terkumpul di mata Liam. Dari ujung tempat duduk Liam, seorang siswi cupu tertawa kecil, wajah Liam sangat lucu.

"Liam, mungkin kamu tidak akan mengenali aku, tapi aku tidak akan menyerah begitu saja, honey."

•••

Seorang remaja laki laki datang keruangan yang pintunya terbuka dengan perasaan amarah.

"Saya tidak mau menjadi pacarnya! Saya muak!"

Sontak tamparan keras mengenai pipinya, ia melihat sosok bunda dengan mata melotot.

"Kau mau mati, hah?! Kau mau bundamu, mati?!"

"Jawab bunda, David Beckham William!!"

David menunduk kepalanya takut. David melirik bosnya yang sangat licik.

Bosnya yang sangat David benci, dari lahir David dan keluarganya selalu menjadi budak.

"Cukup bunda, David tidak mau lagi keluarga kita menjadi budak!" Sentak David. Sudah muak, David selalu di perintahkan ini itu.

"Saya ingin, keluarga saya keluar dari naungan ini! Saya tidak mau berpacaran dengan anak anda!" Tidak tau dari mana keberanian David, berkata seperti itu kepada bosnya.

"Bebaskan saya, tuan Delano!"

Bosnya, Delano. Tersenyum miring. "Ku akui keberanian mu, David. Tapi, aku tidak akan membebaskan mu, sampai waktu itu tiba. Dan, anakku juga ter–obsesi denganmu."

The Dark Queen's Secret Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang