Ventotto

902 82 0
                                    

maap, saya lagi galau, bukan karena pacar, karena saya menonton anime, nah husbu saya tuh sekarat, yaudah galau, bhks.

Jangan Lupa Vote dan Comen💅




Leo dan Zean yang menguping pembicaraan Luna dan Devan, bergidik ngeri. Kakaknya sedang kerasukan, kah? Ngomong sendiri gitu.

"Kamar kakak pasti ada sajen sajen gitu." Maklum, tadi kedua bocah ini menonton film hantu, yaa biasalah.

Leo mengangguk setuju. "Ayo, kita panggilkan pendeta!"

Leo dan Zean tidak tau kalau Luna mendengar pembicaraan mereka.

"HOY!"

"SEMPAK LEO PINK!"

"EH MONYET MONYET!"

Luna tersenyum. "Hayoo, nguping apa nih?" Tanya Luna sambil menaikan kedua alisnya.

Leo dan Zean menggeleng, mereka hanya mendengar perkataan terakhir Luna. Yaitu, 'dasar perjaka tua'.

"Mana ada, ih. Oh ya, kakak ngapain seharian di kamar? Di bawah noh, ada si cupu." Ujar Zean menunjuk seseorang yang lagi duduk diruang tamu.

"Siapa?"

"Liam." Luna langsung berlari keruang tamu, dan duduk disebelah Liam.

"Apa ada kemajuan?" Liam mengangguk, kemudian dia mengeluarkan laptop dari tas yang Liam bawa. Liam menghidupkan laptopnya, Liam memasukkan sandi, sebuah file yang sangat dijaga Liam selama orang tuanya meninggal.

Luna langsung menarik laptop dari pangkuan Liam. Luna menekan file, terlihat sebuah foto bayi perempuan dengan warna mata yang berbeda, kanan berwarna merah darah, kiri berwarna biru laut. Seketika nafas Luna tercekat, dan terlihat wanita dengan warna mata biru laut menggendong bayi itu.

"Liam, ceritakan siapa wanita itu, dan bayi yang dipegangnya?" Liam mengangguk, Liam mengeluarkan sebuah buku.

"Wanita itu adalah, pemegang kekuatan kegelapan, Queen Of Darkness, Aurella Lina. Nama terakhirnya dirahasiakan, dan bayi itu hasil hubungan antara Queen Of Darkness dan King Of Darkness. Sampai sekarang, bayi itu tidak diketahui apa dia hidup, atau mati. Seluruh kegelapan mencari bayi itu, darahnya bisa membuat orang menjadi hebat, kekuatannya seperti 7 orang pembunuh bayaran yang sangat profesional," Liam meneguk air putih, tenggorokannya kering. Dan, Liam melanjutkan cerita.

"Didalam jiwa bayi itu, ada kekuatan kegelapan yang sangat kuat, jika bayi itu disakiti maka jiwa lainnya akan keluar dan membunuh siapapun yang menyakiti bayi itu. Ada lagi,"

Luna tetap diam, jadi ini, rahasia Opanya, yang selalu disembunyikan beberapa tahun.

"Ketika bulan pertama muncul, bayi itu akan menjadi penguasa seluruh kegelapan, dengan mahkota berwarna merah darah, gaun yang panjang, dua pedang tajam, dan juga, burung elang di bahunya. Mungkin, bayi itu sudah dewasa. Kita tidak tau dia dimana, Luna."

Leo dan Zean terkejut, dan mereka berdua mengingat sebuah perkataan Luna.

"Ketika bulan membulat sempurna. Pertumpahan darah akan terjadi. Disaat itu, kau harus merelakan sosok yang sangat kau sayangi."

Mereka berdua saling memandang. "Kak, kami keluar bentar," Luna mengangguk saja dan masih mendengar cerita Liam dengan seksama.

"Jadi? Bayi itu akan muncul saat bulan purnama membulat sempurna? Emm, jika dia sudah dewasa, pasti dia seumuran kita. Liam, kapan bayi itu dilahirkan?"

"Aku tidak tahu," Luna mencoba berpikir.

"Kau bilang kedua matanya berbeda? Mana ada, orang yang seperti itu, hey! Astaga, tunggu Liam. Yang kau ceritakan itu adalah fakta atau teori doang?"

The Dark Queen's Secret Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang