Ventidue

1K 87 15
                                    

Jangan Lupa Vote dan Comen ✨





Luna dan adik adiknya sudah sampai di rumah, kepala Leo sangat pusing. Zean badannya sangat panas. Segitunya? Iyalah! Dulu Leo dan Zean 5 hari batuk + pilek. Kalo di ingat ingat kasihan sekali.

Luna mengambil ramuan yang sudah ia buat dengan teknik di yang diajarkan Opanya.

"Ini, minum." Luna memberikan dua gelas.

Dengan cepat, Leo dan Zean mengambil lalu mereka teguk dengan cepat. Ramuan Luna sangat manis, Luna sangat berbakat dalam hal racik obat.

Kedua bayi besar itu memeluk Luna dengan erat. Leo dan Zean menunjukkan Puppy eyes mereka. Luna mengigit bibirnya gemas.

IMUT, ANJ!!

Luna tersenyum. "Ada, apa?" Tanyanya.

Leo dan Zean tersenyum imut. "Kami, mau tidur dikamar kakak. Boleh, ga?"

Luna tersenyum lagi. "Sejak kapan aku mengatakan tidak?" Kedua bayi besar itu memeluk Luna sangat erat.

Luna memegang kedua tangan adiknya, agar tidak jatuh. David dkk keterlaluan! Luna akan membalaskan rasa sakit adiknya.

Ceklek

Leo dan Zean berlari ke kasur Luna. Seperti anak kecil, sjh. Luna tersenyum manis. Dari tadi, Luna selalu tersenyum.

Zean menepuk kasur Luna. "Sini, kak!"

Luna mengangguk, sebelum ke kasur ia mengganti bajunya terlebih dahulu. Leo dan Zean sudah mengganti baju. Kalian tau baju apa yang Leo dan Zean pakai?

BAJU DORAEMON

Luna sengaja mengoleksi baju dengan tema kartun kartun untuk kedua adiknya. Leo dan Zean setuju aja, mereka tidak pernah menolak pemberian Luna.

Luna menepuk punggung kedua adiknya, akhirnya mereka berdua terlelap dengan tenang.

Luna mengecup pipi mereka berdua.

"Hanya kalian, berlian ku, harta ku."

•••

Luna mengganti bajunya dengan warna hitam, jangan lupakan cadar yang sengaja ia pakai, agar orang lain tidak mengenalinya. Sebelum pergi, Luna menyempatkan diri untuk mengunci rumah, sampai dia pulang. Luna mengunci rumah dengan sebuah pelindung transparan.

Luna menginjak pedal gasnya dalam, membawa motor dengan kecepatan maksimal membelah jalan raya yang kosong tiada manusia.

Luna melirik jam. Luna menelfon anak buah yang selalu ia andalkan. Luna mengambil earphone lalu menekan tombol yang mirip dengan tahi lalat.

"Sudah kau ikat?"

Balasan tegas dari anak buah Luna. Mata Luna semakin kelam. Cadarnya ikut berterbangan.

Luna sudah sampai di sebuah Hotel. Luna mengetik sesuatu di pintu utama hotel.

Ting

Pintu hotel tersebut bergeser dan digantikan dengan lift. Luna memasuki lift, lalu lift terjun keatas.

•••

Luna menduduki kursi kebesarannya, mata tajam dan aura dingin Luna membuat seluruh anggotanya bergidik takut.

"Anggota Raka melaporkan! Di jalan Anggrek nomor 20 A terjadi pembunuhan berantai! Mereka menculik laki laki dan memperkosanya! Bisa dibilang mereka gay, lalu di mutilasi!!"

Luna menunjuk salah satu anggota yang sedari tadi menunduk takut. "Kau, kenapa?"

Anggota yang Luna tunjuk mengangkat kepalanya dan berkata. "Saya anggota baru, Miss! Perkenalkan nama saya, Scarlett!"

The Dark Queen's Secret Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang