Trentuno

909 85 3
                                    

Alhamdulillah, sekarang yang membaca dan vote cerita saya, sedikit rame.

Semoga bisa 10K><

Jangan Lupa Vote dan Comen✨



Sorakan riuh, pertandingan basket yang membuat kaum hawa cuci mata dan juga kaum Adam yang curi curi pandang, pertandingan basket SMA GALAKSI dan SMA STAR, kedua SMA ini bermusuhan sengit, tim dari SMA GALAKSI, dengan ketua tim David, ketua tim lawan, Randra.

Persaingan dimulai, sepertinya ada dendam pribadi, dari tadi yang memainkan bola David dan Raka. Luna yang melihat itu ada kejanggalan, Luna melihat sebuah titik merah di tengkuk Zean.

"ZEAN TUNDUK!!!" Teriakan Luna menarik perhatian semua orang, Zean langsung menunduk, hampir saja hampir! Itu adalah panah, untung saja panah itu melesat, Leo memeluk Zean, agar tidak membuat Zean trauma.

Luna langsung mengejar orang yang berusaha membunuh Zean, Luna merobek rok panjangnya, Sophia, Liam, dan juga Ray, langsung mengikuti Luna.

Luna sudah keluar dari sekolah, dengan kecepatannya Luna menarik kera orang yang ingin membunuh Zean, Luna mengambil pisau tajam, dan menusuk dada kiri orang itu.

"AWAS KAU!" Luna melihat tato tengkorak dengan mahkota, Luna tak tau dia siapa, setelah pulang sekolah, dia akan mencari dalang ini.

Sophia melotot ini tak mungkin, dia sudah muncul, Liam dan Ray juga melotot, mereka bertiga melihat langit, bulan sedikit lagi membulat, mereka bertiga melihat Luna juga.

"Luna, aku harus melatihmu, Luna. Dia sudah sudah.."

"SUDAH APA?!" Wajah Luna memerah, dia masih emosi, adiknya hampir saja dibunuh.

Leo dan Zean ikut mengejar Luna, Leo dan Zean langsung memeluk Luna. "Jangan takut, kakak disini."

Luna melepas pelukan dan melihat Sophia. "Sudah apa?"

"Dia sudah muncul, King Of Death."

•••

Luna masih memeluk Zean, untung sudah dirumah, Zean menangis di pelukan Luna, rasa traumanya yang dulu ia hilangkan susah, kini kembali lagi.

Leo mengambil air putih, Ray dan Liam duduk di sofa dengan alis bertautan, Sophia berdiri tidak ingin duduk.

"Ray, kenapa kau tau mansion Luna?"

"Feeling saja."

Liam memukul bahu Ray. Liam masih ingat Ray lah yang membuat Luna tertawa, Liam iri!

"Apa sih?" Kesal Ray, tiba tiba mukul, aneh.

Nyali Liam ciut, mata Ray tajam sekali.

Zean tak mau melepaskan pelukannya, Luna mengelus rambut Zean, dan berulang kali mencium pipi Zean, agar menenangkan Zean.

"Udah udah, kamu baik baik saja, kok. Gada yang luka, ada kakak disini, jangan takut."

Liam dan Ray menahan cemburu, untung saja Zean adiknya Luna, jika tidak, sudah dipukul habis.

Leo mempunyai ide jahil.

"Duh, panas banget yah. Padahal bukan siapa siapa, eh cemburu." Sophia menahan tawa, perkataan Leo sangat lucu.

Liam dan Ray gelagapan, kedua mata mereka memandang Leo tajam. Leo terkekeh kecil.

"Sudahlah, Zean, kan panahnya ga kenak sama kamu."

Luna melempar pisau kepada Leo, sedikit lagi menyentuh kepala Leo, untung saja Leo menunduk, jika tidak sudahlah.

Liam, Ray, dan Sophia, merinding seketika, Luna sangat sangat seram.

The Dark Queen's Secret Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang