Venti

1K 92 10
                                    

Jangan Lupa Vote dan Comen><

Kapan kita bertemu?
-Unknow


Amarah Luna sudah berada di tingkat tinggi, kurang ajar sekali Clara menghina orang tuanya. Luna mengambil Desert Eagle Mark XIX dari sakunya dan membidik kaki Clara dari balkon.

Dorr

Suara kesakitan terdengar keras, dan berganti dengan suara Isak tangis, Luna tersenyum miring. "Ini masih permulaan, aku akan membuatmu tersiksa perlahan lahan."

Brakk

Pintu terbuka dan terlihat Leo dan Zean memandang khawatir Luna. "Kak ada yang sakit? Apa rambutmu baik baik saja?" Luna langsung diserbu pertanyaan dari kedua adiknya.

Luna menggeleng. "Aku tidak apa apa, tenang saja."

Leo memberikan Luna Aqua gelas. "Nah, minum." Luna tersenyum dan mengambilnya.

Zean membekap mulutnya tidak percaya. "Kak, aku lupa Membunuh Clara,"

Leo terkejut juga. "Astaga, kau menyuruh kami untuk membunuh semua keluarga Delano, tapi aku dan Zean lupa untuk membunuh Clara."

"Tidak apa apa, lagian aku punya rencana khusus untuk Clara," Luna tersenyum miring.

"Apa ituu?" Tanya Leo penasaran.

"Sini mendekat."

Dan, keluarlah sebuah rencana licik, akan ditunjukkan part yang akan datang.

"Rencana bagus kak!" Sahut Leo.

"Menarik." Timpal Zean.

"Aku pastikan, dia tidak akan pernah bahagia, walaupun itu sesaat." Luna memainkan belatinya.

Mereka bertiga tergelak keras.

•••

Luna keluar dari ruangan, seragam yang terkena tumpahan jus alpukat sudah dia buang. Di koridor sekolah, Luna berpapasan dengan Clara dan dayang dayangnya. Clara berjalan dibantu oleh dayang dayangnya.

Clara melayangkan tatapan tajam kepada Luna. "Yang tadi, belum berakhir!"

"Dengan kaki begitu, kau masih ingin melawan, ku?"

Clara menatap Luna lebih tajam. "Kali ini Lo menang! Tunggu permainan gue!"

Luna berdecih. "Terserah, mu." Luna melanjutkan perjalanan menuju kelas.

Sesampai di kelas, Luna langsung menduduki dirinya, dia tidak memperdulikan guru yang sedang menatapnya tajam.

"Dari mana kamu, Luna?!" Tanya Gurunya dengan nada tinggi.

Luna menoleh. "Toilet," Dia menduduki dirinya di sebelah Bella.

"Karena, kamu 5 menit telat memasuki kelas. Saya ingin kamu menjawab soal ini dengan rumusnya sekaligus." Luna berdiri dan mengambil spidol di meja guru.

The Dark Queen's Secret Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang