Venticinque

918 85 1
                                    

Jangan Lupa Vote dan Comen💅




Luna memandang malas Leo dan Zean yang minta penjelasan, saat Leo menjemput Luna, Leo melihat Luna yang mengobati seorang laki laki, seingat Leo namanya, Ray. Nah iya!

Leo langsung menarik tangan Luna, tanpa memperdulikan Ray yang melihat Leo dengan sok polos.

"Penjelasan!" Zean juga lihat tadi, tapi ia memilih diam. Sekarang penjelasannya.

"Apasih, aku hanya mengobatinya, Ray terluka karena membelaku, ck." Ujar Luna kesal.

"Obati atau apa?" Tanya Leo dengan nada jahil.

Luna diam, adiknya ini memang gila, tidak ada yang waras.

"Sialan!" Umpat Luna kepada Leo.

Zean meminum susu coklat dengan tenang, sepertinya Zean sudah biasa dengan suasana seperti ini, pertengkaran lah.

Zean tebak, pasti kedua kakaknya akan berbaikan lagi. Lihatlah.

Luna menendang pantat Leo hingga Leo terjungkal dari sofa. Luna tertawa penuh kemenangan melihat Leo yang jatuh, Leo tidak terima! Leo mengambil susu yang dipegang Zean lalu menyiram Luna.

Zean memandang susu coklatnya, rasanya Zean ingin menangis dan memukul kepala Leo, tidak ada otak. Zean kesal, Zean mengambil bantal sofa lalu ia lemparkan tepat di kepala Leo.

Luna marah! Baju kesayangannya kotor, Luna mengambil monyet jinak di kandang lalu membebaskan monyet itu, mata Leo melotot.

"MO–MONYET!!!"

Leo berlari menuju tangga, sialan! Tangganya sangat jauh. Leo berlari sekuat tenaga lalu menaiki tangga.

Monyet itu masih mengejarnya, Leo melupakan satu hal. Monyet bisa memanjat. Leo berlari ke kamarnya, Leo mengumpat kesal, kenapa Luna membeli mansion yang sangat besar dan lebar.

Akhirnya, Leo langsung membuka pintu kamar lalu masuk dengan nafas memburu.

"Ku–kurang aj–ajar!" Leo duduk untuk mengatur nafasnya.

Leo mendengar ketukan pintu, Leo membuka pintu melihat Luna dengan pakaian berbeda.

Gaun hitam tipis dengan sepatu boots, make up Luna hanya tipis tidak menor, Rambut Luna digerai indah.

"Hari ini kita ke Rusia, aku harus mengembangkan perusahaan peninggalan Opa. Ganti bajumu!"

Leo mengangguk kemudian mengganti bajunya dengan formal, jas formal dengan warna biru tua, rambut yang rapi, sepatu berkilat hitam.

Hanya memiliki waktu sebentar Leo sudah mengganti bajunya. Luna mengangguk lalu kekamar Zean.

Luna menganga melihat kamar Zean berantakan, seperti kapal pecah! Zean memang seperti ini, dia selalu bingung jika memilih baju formal. Hanya Luna yang bisa mengatur pakaian Zean.

"Nah, ini aja." Luna memberikan jas formal berwarna biru tua seperti Leo tapi beda ukuran. Badan Zean lebih besar dibandingkan Leo.

"Aku tunggu didepan, jangan telat! Jam 4 kita harus sampai!"

Pesawat pribadi Luna sudah terparkir di lapangan utama mansion Luna. Leo sudah masuk duluan.

Zean sudah selesai, takut ketinggalan Zean berlari menuju pesawat, Zean langsung duduk di kursi pesawat.

Luna memeriksa semua bawaan dan melihat Leo dan Zean yang tertidur, sepertinya mereka lelah.

"Berangkat!"

••••

Beberapa jam kemudian, Luna turun dari pesawat pribadinya dengan angkuh, Leo dan Zean berjalan di sebelah kanan nan kiri Luna, bodyguard dengan tubuh besar mengelilingi mereka, seolah menjaga sebuah berlian yang sangat berharga.

The Dark Queen's Secret Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang