Ventuno

1K 92 1
                                    

Jangan Lupa Vote dan Comen 💅

°
°
°
°

SMA GALAKSI gempar mendengar berita David dan Clara berpacaran. Tidak ada angin, hujan. Tiba tiba mereka berpacaran. Banyak yang mendukung. Bisa dibilang wajah Clara cantik, tapi dihiasi dengan make up.

Luna berdecih pelan, Luna mengambil novel dan membacanya tanpa memperdulikan kelas yang ricuh begitu mendengar David dan Clara berpacaran.

"Sampah," Desisnya.

Luna terperanjat kaget saat bahunya dipegang seseorang, ia menoleh dan melihat Ray sedang menatapnya dengan datar.

"Ada apa?" Tanya Luna.

Ray tersenyum kecil, lebih tepatnya seringai. Luna yang melihat seringai Ray memandang sinis.

"Aku hanya bertanya, apa kau paham dengan pelajaran tadi?" Tanya Ray, lalu meletakkan buku paket biologi di meja Luna.

Ray menggaruk pipinya. "Aku tidak paham, dengan soal ini." Luna mengambil buku Ray dan menjelaskan rumus rumus soal yang bisa dikatakan susah oleh Ray.

Kring..kring..kring

Bel istirahat sudah selesai, guru bahasa Inggris memasuki kelas mereka.

"Good morning towards noon, students!" Sapa Guru Bahasa Inggris, Miss Dian.

"Good morning towards noon too, Mis Dian!" Balas seluruh murid kelas 12 IPA 1.

"Mari kita mulai, pelajarannya!!" Titah Miss Dian.

Pelajaran bahasa Inggris pun berlanjut sampai bel pulang sekolah berbunyi. Miss Dian menyuruh murid murid 12 IPA 1 untuk membuat suatu puisi menggunakan bahasa Inggris. Yang bertema 'keluarga'.

•••

Luna dan Ray berjalan berdua di koridor sekolah yang sepi, Luna dan Ray menyelesaikan tugas piket mereka. Kini, sudah jam setengah 3.

Luna melihat Leo yang menunggunya, Untung saja Leo menggunakan baju biasa bukan seragam sekolah.

Ray menyerngit. "Dia, siapa?" Tanya Ray.

"Adikku."

Ray tersenyum manis kearah Luna. "Bye, aku duluan yaa." Ray melambaikan tangannya.

Luna mengangguk dan duduk di jok motor yang dibawa Leo.

Ray keluar dari kawasan sekolah. Tinggal, Luna dan Leo. Leo memandang Luna dengan serius.

"Kak, apa dia ga curiga sama, kita? Kan bisa dibilang kau cupu."

Luna menyenderkan kepalanya di punggung Leo.

"Tidak perduli, ayo pulang. Aku mengantuk."

Leo menjalan mesin motornya. Dan, keluar dari Sekolah.

Kalian pikir Ray pulang? Tidak, dia berada di ujung pagar, sedari tadi Ray mendengar percakapan Luna dan Leo.

Ray terkekeh geli. "Luna, kau gemas sekali!"

•••

Luna menghempaskan dirinya di sofa. Luna mengambil susu yang tidak tau punya siapa, ia tidak perduli.

Zean menarik nafas dan membuangnya, lalu berjalan kearah dapur untuk membuat susu lagi. Susu yang Luna minum itu punya Zean. Ingin sekali Zean menarik rambut palsu Luna.

Selesai membuat susu, Zean duduk di sofa sebelah Luna. Zean mengelus rambut Luna dengan lembut, agar Luna tenang.

"Ze, bersihkan wajahku dari bedak cokelat sialan ini." Luna berkata dengan mata tertutup. Zean berdiri dan mengambil kain basah untuk menghapus bedak yang menempel di wajah Luna.

The Dark Queen's Secret Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang