Bab 34 : Menghitung Hari

883 103 30
                                    

•●•

Ternyata mempersiapkan pernikahan bukanlah suatu perkara yang mudah. Dua akal dijadikan satu demi tujuan bersama rupanya membutuhkan kesabaran ekstra. Ketika ego yang masih tinggi ingin menonjol satu sama lain mengharuskan salah satunya mengalah. Namun bukan berarti kalah.

Setahun berlalu cepat, cukup lama untuk mempersiapkan banyak hal, seperti mencari wedding organizer terpercaya, vendor yang mampu menciptakan khayalan Joohyun menjadi nyata. Belum lagi dengan serangkaian acara pertunangan yang mendadak diminta oleh keluarga Kyuhyun dilaksanakan pada paruh awal musim gugur.

Joohyun terkejut bukan main akan keinginan Tae Soo yang meminta agar hubungan keduanya diresmikan dan disaksikan oleh relasi kerja bisnis Kyuhyun. Sejujurnya mereka tak kuasa menolak, apalagi rupanya Kyuhyun memiliki keluarga besar yang tersebar di berbagai penjuru dunia.

Yang paling menyebalkan, bahkan Kyuhyun setuju, adalah keluarga dari pihak Hana yang datang dari China setelah sekian lama. Bibi Kyuhyun, kakak kandung Hana tersebut memang dikenal berbibir pedas dan bermata elang. Bukan rahasia umum jika Kim Hyejin yang memiliki bisnis klub malam di China dan beberapa produk kosmetik hingga baju itu memandang sebelah mata keluarga calon besan.

Joohyun tahu alasannya. Selain karena bisnis Jin Hoo yang meredup, ditambah bagaimana kondisinya yang harus duduk di kursi roda, apalagi jika diambil dari latar belakang keluarga, bukan hal aneh jika Hyejin datang dan dengan berani menentang pertunangan mereka.

Okey, sekilas Joohyun merasa masuk ke dunia lain. Drama makjang yang tiap malam dia saksikan nampak nyata kini. Hyejin yang senang mengenakan lipstik merah menyala itu memicingkan mata memandang Joohyun yang digenggam erat Kyuhyun.

Oh, Joohyun benci wanita ini. Kalau saja bukan Bibi Kyuhyun dan orang yang amat dihormati Hana, sudah dia berikan tendangan maut andalanya. Sayang sekali, Joohyun suka gaun pertunangannya.

"Hanaku sayang, kau tahu soal masa lalu wanita ini?"

Hana tenang menjawab. "Tentu saja. Dia calon menantu bungsu keluarga ini, mana mungkin aku tidak tahu."

Hyejin mendengus, kembali menatap tajam wajah Joohyun. "Kenapa kau restui?"

"Apakah yang Kakak permasalahkan?" suara Tae Soo mencoba terdengar ramah.

Kyuhyun meremas tangannya membuat bibirnya meringis. Joohyun mendongak, berharap Kyuhyun melonggarkan pegangan tangan mereka.

"Tentu saja masa lalu keluarganya yang tidak jelas. Hanaku, bagaimanapun kecerdasan anak menurun dari ibunya, kalau ibunya tidak berpendidikan bagaimana bisa cucumu nanti meneruskan bisnis ayahnya?"

"Tidak berpendidikan?"

Semua menoleh. Kyuhyun menyeringai yang membuat bulu kuduk berdiri, bahkan untuk pertama kali Joohyun lihat Kyuhyun semarah ini.

"Apa yang Bibi ketahui dari calon istriku? Apakah Bibi selama ini pernah bertanya bagaimana kami bertemu? Menghabiskan waktu?"

"Apa itu penting untukku?"

"Kalau begitu apa penting restumu?"

Semua mata membelak, tak terkecuali Hyejin yang merasa harga dirinya direndahkan oleh keponakannya yang satu ini. Kyuhyun tersenyum manis, membawa bahu Joohyun untuk dia rangkul dengan mesra, si wanita cukup terkesima atas apa yang kekasihnya lakukan padanya.

Love Scenario - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang