Bab 27 : Mutiara Ayah (2)

794 99 27
                                    


•●•

Kyuhyun bangun dalam keadaan pusing luar biasa, kepalanya berdenyut mengingat-ingat berapa banyak dia minum semalam dan bagaimana bisa dia ada di apartemen hari ini.

Tetapi ketika matahari masuk ke dalam celah jendela besar dia terbangun, duduk menyadarkan diri.

"Argh, alkohol itu enaknya di bibir. Aduh kepalaku."

Kyuhyun memejamkan sedikit mata, berniat meredakan sakit kepalanya. Beringsut menyibak selimut, menatap dirinya yang masih mengenakan pakaian kemarin dan hanya sepatu yang dibuka. Semalam pasti dia pulang dengan Siwon.

Berjalan menuju dapur untuk menyegarkan diri dan bisa membuka mata lebih lebar. Kini pipinya membengkak luar biasa, matanya memerah dan tubuhnya sakit bukan main. Memang minum itu tak baik untuk usia dia kini. Padahal dulu dia bilang mau berhenti minum, nyatanya tindakan tidak semudah ucapan.

Kyuhyun menghela. Semalam dia bicara apa ya ke Siwon? Kenapa perasaanya tidak enak?

Suara ponsel berdering memenuhi seisi apartemen, lelaki itu mengusap kantungnya, kosong. Beranjak menuju ruang tamu, dan melihat ponsel itu tergeletak di sana. Menyalakan sebuah nama yang tak dia duga.

"Oh, Yeon Woo?"

Dokter cantik itu menghela lega karena Kyuhyun mengangkat teleponnya. "Kau dimana?"

Kyuhyun menggaruk-garuk kepala. "Rumah. Kenapa?"

"Kau mabuk ya? Siwon bilang padaku."

"Kenapa kuda liar itu memberitahumu?" Kyuhyun mengernyit usai mencium bau tubuhnya sendiri.

"Dia minta aku meneleponmu agar kau bangun, aku lega kau sudah bangun."

"Kau kira aku mati, hah?"

Yeon Woo terkekeh. Menyapa beberapa perawat yang menunduk padanya. "Katakan, kau mau sarapan apa?"

"Aku? Aku rasa sesuatu yang berkuah enak. Kenapa? Kau mau kemari?"

"Kenapa tidak?" Yeon Woo sampai pada ruangan kerjanya. Matanya sekilas beradu pandang dengan dokter magang yang hari ini membantu. "Aku akan ke sana setelah membuka praktek sebentar."

"Yak! Itu bukan sarapan namanya! Makan siang!"

Yeon Woo tertawa. "Bagiku makan siang, untukmu sarapan. Tidak lama. Hari ini hanya sedikit pasien yang datang, kau rapikan rumahmu atau kupastikan semua koleksi action figure itu hangus kubakar."

"Berani menyentuhnya kau berurusan denganku, Nona Oh."

"Sudah ya, aku tutup. Mandi!"

Dan dapat Yeon Woo dengar keluhan di sana, wanita itu segera meletakan ponselnya. Menatap daftar pasien yang berjanji dengannya hari ini. Sebenarnya dia tak ada jadwal praktek untuk hari ini, namun beberapa pasien membutuhkan konsultasi sebelum operasi ataukah pemeriksaan lainnya.

Melihat beberapa nama di sana, dia pikir mampu ke rumah Kyuhyun dan sarapan bersama. Rasanya sudah lama sekali dia tak bermain di apartemen tersebut. Bibirnya terus saja tersenyum.

Love Scenario - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang