Extra Bab : Dia Milikku

1.1K 92 55
                                    

Kamu tak akan mungkin mendapatkannya
Karena dia berikan aku pertanda cinta
Janganlah kamu banyak bermimpi, oh
Dia untuk aku. - Yovie and Nuno, Dia Milikku

•●•

"Bagaimana program baru kalian? Berjalan baik?"

Joohyun menoleh tatkala usai membantu si kecil yang berwajah mungil persis wanita di sebelahnya itu. "Oh, Dokter Kang juga dengan sabar memberikan instruksi pada kami."

"Kyuhyun sendiri? Apa tanggapannya soal program hamilmu? Yak, Park Jung Hwan jangan berlarian begitu!" Taeyeon menghela panjang melihat si sulung yang sangat aktif, berbanding sekali dengan si kecil yang hanya memainkan sebuah puzzle dalam diam. Terlihat mirip siapa.

"Kyuhyun? Dia setuju, keluarga kami juga mendukung."

Taeyeon tersenyum lembut. "Syukurlah, aku turut senang mendengarnya. Kau tidak boleh lelah kalau begitu, kenapa kemari?" sungutnya melihat Joohyun yang datang tanpa diduga ke rumahnya kini.

Si wanita malah tertawa melihat raut kesal sahabatnya itu. Kini memang dia tengah bertamu ke rumah orang tua Taeyeon, yang letaknya tak jauh dari kafe itu. Paman Kim masih ada di kafe jika jam segini, sedangkan Taeyeon kerepotan mengurus dua titisan malaikatnya bersama Jung Soo itu sendirian. Alhasil dia berniat membantu.

"Aku tahu kau kerepotan. Apalagi Jung Soo Oppa sedang dinas ke Gwangju bukan? Jangan sungkan begitu, Tae. Kau seperti dengan siapa saja."

"Aku tidak enak. Apa kau sudah izin suamimu?"

Joohyun memangku si kecil, Park Jung Mi, anak kedua Taeyeon yang tetap tak berubah air muka. "Tenang saja. Dia tidak mempermasalahkan aku keluar jika itu bertemu sahabatku. Aigoo, jangan diemut, Sayang." tangannya mengambil satu potongan puzzle yang hampir masuk mulut si kecil.

Jung Mi menurut .

Taeyeon tersenyum kecil, jujur dia merasa terbantu dengan kehadiran Joohyun di sini. Urusan rumah beres karena dia bisa membersihkan rumah selagi Joohyun mengurus dua malaikat kecilnya. Sebenarnya mudah jika si sulung sediam adiknya. Tapi lihat tingkahnya, dengan celana dalam tanpa baju, Jung Hwan berkeliling ruang tamu membuat kepala Taeyeon pening.

"Pakai baju dulu, Jung Hwan."

Bocah yang seumuran dengan anak Yoona tersebut mengabaikan ucapan Ibunya dan memilih untuk terus berlari. Dia memang seaktif Ayahnya. Dan si kecil menuruni sifat tenang Ibunya.

"Kau mau masak makan siang?" tanya Joohyun.

"Oh. Kau bisa sebentar menjaga mereka?"

Joohyun mengangguk tanpa ragu. Sebenarnya dia senang jika main ke rumah Taeyeon atau Yoona, melihat perkembangan anak-anak mereka seraya membayangkan wajah anaknya kelak. Maka dengan senang hati dia menjaga dua malaikat itu meski tingkahnya minta ampun. Mengurus Jung Hwan itu memang harus punya kesabaran ekstra, anaknya senang sekali berlari dan banyak bertanya. Apalagi setelah bisa bicara, rasanya tingkat padanan bahasa si sulung meningkat drastis.

Apalagi sejak mereka bayi, Taeyeon mengurus sendiri tanpa bantuan campur tangan tenaga pembantu. Sesekali Ayahnya atau Haena akan menolong menjaga, namun lebih sering sendirian. Maka dari itu Taeyeon sudah mirip supermom saat ini.

Love Scenario - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang