Bab 21 : Cinta Karena Cinta (2)

826 110 31
                                    


•●•

"Sekuat apapun cinta, mereka akan sampai di ujung kata bosan. Lalu yang mereka butuhkan hanya penghiburan."

Penggalan dialog drama makjang malam itu masih terus terngiang-ngiang di kepala Yoona. Episode semalam benar-benar menguras emosi hingga jalan cerita yang di luar pikiran. Bagaimana bisa seorang lelaki meninggalkan wanita yang hampir merelakan separuh hidupnya bersama dia dengan alasan bosan.

Seolah bosan adalah hal yang lumrah dan mampu diselesaikan dengan hal baru. Pasangan baru.

Bagaimana juga Yoona tidak emosi setelah menonton. Salah satu karakter di sana yang seolah menunjukan sesuatu padanya. Kepada dia yang tengah bimbang akan kisah cintanya.

Yoona sejak dulu bermimpi punya kisah cinta yang sedrama Cinderella ataukah Ariel yang bertemu cinta sejatinya di kondisi terbawah. Kala cinta mereka diuji oleh kekurangan, Cinderella yang mengira dirinya jelek dan seorang upik semata. Lantas Ariel yang mesti kehilangan suaranya agar bisa menjadi manusia.

Ternyata, cinta itu lebih runyam dari yang bisa dia tangkap selama ini. Dahulu dia pikir, saat bertemu Siwon semua akan baik-baik saja. Siwon lelaki gagah nan rupawan yang merintis karir dari bawah. Bersama Kyuhyun yang dikenal cerdas serta punya taktik hebat merangkai kehidupannya, Yoona bertemu Siwon di saat karir si lelaki agak meredup.

Kala itu Yoona pikir Siwon hanyalah seorang pebisnis yang hampir bangkrut, namun rupanya Siwon lebih tangguh dari yang dia kira. Pertemuan di festival olahraga Korea saat pertandingan bisbol tengah berada di puncaknya. Yoona kehilangan topi kebangsaan yang selalu dia kenakan ke manapun dia pergi.

Sedangkan saat itu dia hampir ketinggalan jalan dengan Joohyun, Tiffany dan Taeyeon yang sudah lebih dulu. Yoona masih berdiam, mengeluh karena topi hadiah ulang tahunnya hilang.

"Punyamu?"

Yoona menoleh. Siwon di sana. Mengenakan kaus panjang warna merah, sebuah topi putih lusuh, dan celana jeans yang koyak di sana sini. Meski begitu Yoona yakin Siwon lelaki tertampan sepanjang dia datang ke stadion. Dan mereka pikir, hari itu akan jadi hari terakhir mereka bertemu.

Nyatanya Tuhan berkehendak lain, Yoona mendapati Siwon mengalami mobil mogok di depan kafe Paman Kim. Saat itu sudah hampir natal, dan Yoona baru keluar usai rapat dengan ketiga sahabatnya. Awalnya Yoona tak kenal jika sosok di hadapannya kini adalah orang yang sama saat dia lihat di festival olahraga.

"Mobilnya mogok?"

"Iya. Tukang dereknya akan datang sebentar lagi."

Yoona mengangguk. Dia penasaran, namun mendengar tukang dereknya akan sampai dia mengurungkan niat untuk membantu. Namun hampir 20 menit tak datang mobil derek sedangkan salju akan semakin tebal nantinya. Dengan sisa rasa hangat, Yoona mendekat.

"Boleh aku lihat?"

Siwon menoleh, terkejut. Seorang wanita muda berambut pendek bertanya padanya seolah mengerti soal mesin. Yoona tak mendapatkan jawaban.

"Ah, Ayahku pernah punya bengkel. Dan aku sering bongkar motor hingga mobil dengan Ayah. Hanya lihat, boleh?"

Siwon mempersilakan, dengan setengah menahan tawa membayangkan wanita kurus, mungil berambut seleher itu membuka kap mobilnya. Yoona serius bukan main. Matanya melirik ke sana kemari, hingga bibirnya tersenyum menemukan masalah.

Love Scenario - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang