•●•Toko tutup selama dua hari.
Itu yang Jung Soo baca dari pemberitahuan besar di depan kaca toko bunga Kim Taeyeon. Jelas tulisanya nampak buram di matanya yang memang minus, namun bukan berarti dalam jarak yang bisa diukur lima jari tidak bisa terbaca.
Namun jujur saja, tulisan berwarna hitam itu bagaikan sayu di hari yang cerah. Sejak pagi suasana Korea mulai membaik, udara mulai menghangat dan matahari mulai menggugurkan salju. Rasanya musim semi memang akan datang lebih cepat dari dugaan, yang sayangnya tidak sejalan dengan apa yang dia rasakan.
Mendengus, mundur dan balik lagi membaca ulang.
Tulisan itu masih sama.
Toko tutup selama dua hari.
Jung Soo menghela, berusaha tenang dan tidak membiarkan emosinya meluap hanya karena perkara tulisan saja. Tetapi sejujurnya dia agak sedikit kecewa karena belakangan ini dia sibuk di rumah sakit hingga baru sempat kembali ke toko bunga ini dengan dua niat saja tentunya.
Haruskah dibilang satu niat?
Kalau sejak awal Jung Soo cuma ingin mengobrol dengan Taeyeon yang tangannya akan sibuk membenahi bunga-bunganya. Sedangkan dia akan berdiri dalam jarak yang jauh seolah tertarik dengan bunga-bunga itu.
Nyatanya dia hanya suka si wanita.
Tentu, dengan bunga yang selalu dia ingat akan Taeyeon.
Krisan putih.
Meski sebelumnya dia membenci krisan itu karena masa lalu, namun Taeyeon berhasil mengusir bayangannya dan membuat dia kembali menyimpan rasa.
Haruskah dibilang begitu sedangkan mereka baru dua bulan berkenalan?
"Kenapa wanita itu? Kenapa tokonya tutup?"
Jung Soo mendengus, kembali berpaling memastikan kalau dia tak lagi salah membaca. Tulisannya akan tetap sama sampai dua hari berlalu. Setidaknya dia hanya perlu menunggu hingga esok.
Alhasil Jung Soo kembali masuk ke dalam mobil untuk bergerak menuju rumah sakit. Hari ini jadwal prakteknya, sebagai dokter spesialis anak, sudah pasti sikap ramahnya nomor satu. Sejujurnya ada alasan mengapa dia memilih mengambil speasialis anak dibandingkan yang lain.
Padahal sejak kecil, Jung Soo tidak suka dengan anak-anak.
Suara teleponnya berdering, si lelaki mengambil earphonenya dan memasang selagi tangannya masih sibuk menyetir.
"Nenek! Ada apa?"
Suara agak terbatuk jauh di sana menyapa Jung Soo yang langsung mengulum bibir ke dalam. "Kau mau berangkat kerja?"
"Oh, Nenek sedang flu?"
"Tidak, mungkin karena di sini udaranya agak dingin. Sudah sarapan?"
Jung Soo melirik dari spionnya untuk melihat kendaraan di belakang, lalu berbelok. "Sudah, seperti biasa. Roti isi kacang merah."
Neneknya tertawa.
"Nenek sudah makan? Jangan lupa minum vitamin yang sudah aku kirim, itu mahal loh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Scenario - END
Fanfiction《《Siapkah kau jatuh cinta?》》 [Romance Story 15+] Seo Joohyun wanita berusia 27 tahun yang tidak percaya cinta karena masa lalunya, dan berpegang pada prinsipnya, akan terus sendirian. Karena dia tak mau sakit untuk yang kesekian kali. Namun bagaiman...