Bab 15 : Apa Artinya Pertemanan?

820 105 24
                                    


•●•

Yoona dan Tiffany menajamkan kedua mata mereka. Terlalu tajam hingga Taeyeon dan Joohyun yang kini duduk menjadi salah tingkah. Bagaimana tidak, mereka didesak bercerita atas alasan apa mereka membatalkan rapat secara sepihak. Bahkan buruknya meninggalkan Yoona dan Tiffany berdua.

Itu adalah kegilaan.

"Jadi, kau ke mana?"

Joohyun menunduk, kali pertama dia terdesak dan tak mampu bicara di hadapan ketiga sahabatnya. Padahal biasanya dia yang akan mendesak agar semua berbicara, kini dia berubah membisu.

Tiffany berbalik pada wanita yang duduk di sebelahnya, Taeyeon. "Kau juga ke mana? Kau biasanya menepati janji."

"Aku..aku.."

"Aku minta maaf," potong Joohyun.

Yoona bersedekap. "Kenapa meminta maaf? Kau melakukan kesalahan?"

Satu-satunya wanita yang mampu membuat Joohyun terdiam hanya Yoona dan segenap amarahnya yang menyeramkan. Dia menelan ludah serat.

"Aku..melupakan janji dengan kalian. Aku harus mengerjakan tugas cuti karena menjadi asistenmu, Rusa!" Joohyun berusaha mengubah suaranya terdengar tegas meski masih ada segenap kekalutan dalam hatinya.

Takut jika ketiga pasang mata yang menatap penuh perhatian padanya mengetahui perihal dia dan Kyuhyun berteman. Entah, bagian sisi hatinya bilang sembunyikan.

Yoona yang duduk di sebelahnya sontak menoleh meski masih bergaya sama. Congkak. "Kenapa gara-gara aku?"

"Kalau kau tidak memaksa aku menjadi asistenmu, maka aku tidak akan disuruh lembur."

"Setidaknya kau dibayar karena lembur, Kodok."

"Jangan ejek Elizabethku!"

Tiffany mendengus, menggebrak meja membuat semua kembali senyap, kali ini kafe Paman Kim memang masih sepi, jadi Tiffany bisa seenaknya mumpung tak ada orang.

Taeyeon agak berjengit mendengarnya.

"Kalian itu selalu bertengkar. Diam!"

Keduanya sama-sama menunduk.

Tiffany menarik napasnya sekali dan mengembuskannya perlahan, sebelum menoleh pada Taeyeon di sebelahnya.

"Kau ke mana?"

"Aku..diminta bantuan untuk memilih pakaian."

Dapat wanita itu lihat tatapan ketiga sahabatnya bertanya, apalagi dengan kalimatnya yang terdengar sumbang. Taeyeon nampak ragu, haruskah dia mulai menceritakan soal Jung Soo pada mereka. Namun semakin didesak, semakin rasa bersalah dan pikirannya untuk bicara semakin besar.

"Bantuan?" Yoona mengernyit. "Siapa?"

"Temanku."

Joohyun mendengus. "Aku tahu temanmu, Nona Kim. Maksudku siapa?"

Taeyeon melirik satu persatu dengan lamat-lamat, sebelum akhirnya dia menarik napas. Meyakinkan diri kalau tidak akan ada masalah, toh mereka pasti mendukungnya.

"Kalian ingat saat aku menolak kencan Kyuhyun?"

"Ya, kau meminta Joohyun menggantikanmu," ujar Tiffany yang berusaha merangkai setiap kejadiannya.

Taeyeon menelan ludahnya membuat semua gemas.

"Bicara saja, Tae!"

Si wanita agak berjengit, sedikit membenarkan letak kacamatanya dan kembali tegak. "Namanya Park Jung Soo, dia dokter di Yurim Medical Center, dan dia yang kutolong hari itu."

Love Scenario - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang