Bab 9 : Angin Musim Semi

793 118 20
                                    


•●•

Yoona membawa mangkuk plastik berisi teri kering dengan mulutnya sedangkan kedua tangannya penuh membawa botol soju dan gelasnya. Berjalan cepat namun hati-hati menuju ruang tamu apartemennya dimana seseorang duduk bersila selagi matanya sibuk bermain gim yang ada di layar besar tersebut.

Si wanita kesusahan menaruh segenap barangnya sembari mendengus melihat kelakuan sang kekasih yang hanya mengenakan kaus putih lusuh, celana pendek selutut, membuatnya lebih terlihat seperti berandalan dibanding pemilik hotel bintang lima.

Yoona duduk membuka botol sojunya setelah diputar dengan gaya khasnya, menuangkan dan menegak meninggalkan sebuah suara.

"Akh.."

Siwon menoleh. "Tumben minum. Ada masalah?"

"Oh," Yoona bersedekap menatap kekasihnya, "kau kemari hanya untuk main gim?"

Siwon terkekeh. "Tentu tidak, Sayang."

Malas berdebat, Yoona memilih asyik dengan ponselnya melihat bagaimana perkembangan rekan kerja sesama modelnya, sembari mengemil teri kering kesukaanya.

"Kau makan teri?"

"Hem."

Siwon menekan tombol di atas playstationnya dengan keras dan memekik senang karena ada tulisan besar di sana. You Are The Winner.

Si lelaki berbalik menatap Yoona yang masih mengecap-ngecap sembari mencolekan terinya ke atas sambal. Siwon terkekeh, meski Yoona seorang model, namun dia tak pernah memilih makanan. Karena Yoona tidak akan gemuk.

"Lagi liatin apa?"

"Temanku liburan ke Perancis, lihat dia foto di depan Museum Louvre. Aduh, aku belum pernah ke sana."

Siwon menengok sebuah foto liburan seorang wanita bersama lelaki yang diduga kekasihnya di depan museum terbesar dan penuh dengan benda prasejarah yang ada di pusat Perancis. Kepalanya mengangguk-angguk.

Yoona mendesis. "Jangan cuma begitu, ajak dong."

"Oh, minta diajak liburan?" goda Siwon sembari terkekeh.

Yoona membelakangi kekasihnya.

"Boleh. Tapi berdua?"

"Nggak."

Siwon tahu kini Yoona pasti tengah merajuk padanya, namun tiba-tiba sebuah suara memekik membuatnya yang baru saja mencolek terinya berjengit.

"Dia dilamar!"

"Siapa?"

Yoona menunjukan satu foto baru lagi, kali ini di depan Menara Eiffel, wanita yang sama berfoto menunjukan sebuah cincin berlian dengan senyuman bahagia.

Siwon kembali mengangguk-angguk.

Si wanita mendengus. "Cuma gitu? Nggak ada reaksi lain?"

"Mau berlian juga?"

Yoona menghentakan tubuhnya ke sandaran sofa, mengabaikan Siwon yang kini wajahnya penuh dengan senyuman.

Love Scenario - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang