Love Scenario - END

Prolog

•••

Seo Joohyun 27 tahun dengan segala kemampuanya beradaptasi di dunia yang keras, mampu melawan penjahat, hingga bisa berkata sarkas di depan orang yang tidak di sukai. Hanya satu yang tidak bisa Joohyun lawan.

Omongan tetangga di rumahnya. Yang mulai mendesak dia untuk segera membawa lelaki ke rumah. Namun pikir Joohyun, untuk apa membawa lelaki kalau hanya berujung terluka?

Joohyun tidak sebodoh itu percaya dongeng cinta satu malam. Ataukah sebuah pertemuan yang mengantarkan kisah menuju altar.

Joohyun hanya percaya, dia bisa hidup selamanya. Sendirian.

•••

Ketika masa dewasa mulai datang dengan segala masalahnya, kehidupanya dinilai sempurna. Semua berjalan sesuai yang dia inginkan. Bekerja, belajar, punya gelar, bisa hidup dan berpakaian enak.

Selama ini, Kyuhyun yang akan berusia 30 tahun Februari nanti, tidak punya waktu untuk sekadar memikirkan. Rasanya jatuh hati, dan bagaimana tak bisa melepaskan hati itu.

Kyuhyun terlalu merasa hidupnya lurus dan terarah. Pagi dia akan sarapan dengan menu sehat buatan Bibinya. Lalu, siang mungkin makan bersama direksi perusahaan yang bekerja sama dengannya. Makan malam, Kyuhyun selalu telat makan malam. Kerjaanya hanya duduk mengatur bisnis keluarga.

Tidak punya waktu memikirkan percintaan. Hingga kalimat itu muncul dari bibir orang yang Kyuhyun hormati di rumah.

"Menikahlah, Ibu ingin melihat dirimu gagah di altar dengan seorang wanita."

Terjadilah apa yang Kyuhyun benci selama ini. Percintaan.

•••

Ketika keduanya bertemu, tidak ada yang pasti tahu, skenario cinta membawa mereka ke jalan yang mana. Berbahagia atau malah berujung celaka. Keduanya lugu dan dungu. Hanya tahu mimpi dan tak mengerti hati.

Namun ketika hati tergerak, haruskah mereka berjalan bersama?

Di sisian cinta?[]

•••

Gimana? Ya, ya, ya aku nggak pandai buat prolog yang menarik dan bikin penasaran. Tapi semoga prolog ini membuat kalian sedikit betah di rumah baruku ini.

Jangan lupa tinggalkan jejaknya, supaya aku semangat dan cerita ini tidak jadi kumpulan draf lagi.

Sampai bertemu minggu depan!

Ditulis pada,

Bekasi, 5 Oktober 2020.