Bab 19 : Hari Pertama

985 114 55
                                    

Belakangan ini isi ceritaku banyak membawa unsur dewasa seperti alkohol, mabuk, dan mungkin nantinya akan ada unsur dewasa lainnya.

Mohon dengan bijak menyikapi setiap ceritaku dan ambil yang baiknya saja.

Terima kasih.

•●•

"Kak Fany!"

Tiffany mengangkat sedikit kepalanya setelah mendengar sebuah suara lucu terdengar. Matanya mulai menyipit seiring bibirnya tersenyum.

"Jessica?"

Seorang wanita berkulit putih dengan rambut pirang terangnya sedikit berlari kecil mendekati Tiffany yang berdiri menyambutnya untuk berpelukan. Keduanya sama-sama saling memberikan rindu setelah hampir beberapa bulan belakangan ini tidak bertemu.

"Aku merindukanmu."

"Aku juga, Anak manja."

Jessica merengut. "Aku bukan anak manja."

Tiffany terkekeh. "Penerbanganmu lancar?"

"Tentu saja." Jessica melepaskan pelukannya dan duduk di sofa warna ungu milik kakaknya tersebut. "Meski Incheon kemari cukup macet."

"Korea memang begitu."

"Setidaknya negeri ini tak banyak berubah."

Tiffany meminta asistennya membawakan minuman ke ruangannya. Setelah itu, dengan anggun Tiffany duduk di sebelah Jessica. Seorang teman sekaligus adik baginya.

"6 bulan kau tidak kemari, harusnya ada perubahan sepanjang itu."

Jessica menggerakan bibirnya manis, lalu menggeleng. "Tidak. Korea tetap cantik sekaligus mempesona."

Wanita yang akan genap tiga puluh tahun beberapa bulan lagi itu hanya terkekeh, menerima dua cangkir teh hijau dari asistennya. Mengaduk sedikit dan menawarkan pada Jessica.

"Kuliahmu lancar?"

"Kau tahu kenapa aku kemari."

"Jangan bilang kau kabur lagi?"

Jessica yang mengangkat cangkir tehnya hanya tertawa ringan. "Bukan kabur. Sebenarnya Bibi membiarkan aku kemari karena kau lama sekali tidak ke Los Angles."

Tiffany menghela. "Pekerjaanku banyak, Sica."

"Kulihat kau santai tadi."

"Yak! Aku mau ada pagelaran busana tahu!"

Jessica berpura-pura terkejut. "LA tanpa dirimu rasanya hampa dan begitu panas."

"Jangan merayuku untuk pulang."

"Kau memang harus pulang!"

Tiffany kembali menghela, namun kali ini dengan senyuman. "Aku akan pulang kalau pekerjaanku sudah selesai, kita akan liburan."

"Disney Land?"

"Oke!"

Jessica bertepuk tangan seperti anak remaja, usianya sudah 23 tahun kalau dilihat dari tahun Korea. Namun sikapnya sama seperti kali pertama Tiffany bertemu.

Love Scenario - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang