Bab 3 : Kencan Buta (1)

961 115 12
                                    


•●•

Dua hari sebelum kencan buta..

Seperti biasa penerbit tempatnya bekerja ramai, padat merayap, banyak pekerja mulai sibuk dengan urusannya. Dan Joohyun yang juga sibuk meeting dengan Bos Han mengenai novel yang akan naik cetak untuk tahun ini.

Meski Joohyun baru 4 tahun berkecimpung di dunia sastra, yang entah bagaimana membuatnya jatuh cinta, namun Bos Han yang tambun itu memberikan banyak keluasan untuk Joohyun ikut andil dalam perusahaan.

Contoh kecilnya, rapat kali ini membahas program yang sebelumnya diniatkan akan dilaksanakan, apakah bisa segera terlaksana atau harus diundur karena suatu hal. Joohyun yang datang bersama Jin Young ke ruang rapat diminta segera duduk dan mendengarkan seketaris Bos Han bicara.

"Musim semi kali ini kita akan cetak beberapa novel karya penulis baru dengan tema keindahan jatuh cinta."

Joohyun mau muntah.

"Waktu itu kita sudah coba publish karya-karya penulis baru pilihan di platform online kita dan hasilnya disambut sangat baik. Beberapa pembaca menuntut kita untuk mencetak karya ini sebagai buku, jadi untuk membuka musim baru, kita akan buat tema keindahan jatuh cinta."

Beberapa peserta rapat nampak mahfum dengan ucapan sekertaris Bos Han, pria tambun itu sendiri nampak khidmat mendengarkan dan sesekali wajahnya tengah berpikir.

Joohyun menyenggol lengan Jin Young. "Oppa, apa harus temanya begini?"

"Kau 'kan sudah tahu, Joo. Kau sendiri yang edit karya online itu."

"Tapi tetap saja, Oppa, temanya menggelikan. Aku harus bersabar mengeditnya."

"Tim edit utama seperti biasa, Baek Jin Young dan rekan-rekannya."

Joohyun tersenyum canggung karena kata 'rekan-rekan' itu berarti juga dirinya.
"Lalu untuk menyambut musim baru juga, bagaimana jika kita membuat sebuah gerakan baru?"

"Seperti bazar buku?" seru salah satu peserta rapat.

Bos Han menjetikan jarinya. "Bazar buku? Sepertinya bagus. Mungkin sekalian kita buka talkshow bersama beberapa penulis dan tim editor yang banyak dipuji orang-orang."

"Saya rasa itu ide yang cukup baik."

"Bagaimana dengan diskon besar-besaran menyambut musim baru? Atau semacam hadiah berundi paket buku?" ujar Joohyun memberikan masukan.

Semua orang menatapnya, seolah apa yang baru dia katakan bagaikan sebuah firman yang turun dan membuat terpana. Bos Han sampai menatapnya lekat sekali, jujur Joohyun takut. Dia lirik Jin Young yang membisu seperti sebelumnya.

"Itu bisa juga."

Joohyun bernapas lega, dia kira idenya akan aneh.

"Dan untuk penulis, agaknya kita panggil siapa untuk menjadi pembicara?" tanya Bos Han.

"Bagaimana Kwon Seung Hee? Novel psikolognya berhasil menembus ribuan eksmplar dalam beberapa hari percetakan," ujar seseorang.

"Kwong Seung Hee?"

"Aku rasa tidak. Lelaki itu baru dapat skandal merusak rumah warga dengan anjingnya."

Joohyun ber-oh karena jujur dia tidak begitu tahu tengang Kwon Seung Hee yang bau badan itu. Lelaki tampan namun jarang mandi yang bahkan datang ke penerbit saja dengan kaus bergambar bendera Amerika, dan celana jeans bolongnya.

Sungguh berpenampilan.

"Lalu bagaimana dengan Jang Geun Seuk?"

Joohyun tatap Jin Young. "Kau tahu dia siapa, Oppa?"

Love Scenario - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang