● Chapter 10 ●

9.7K 110 1
                                    

PHOENIX

"Pantang menyerah sebelum lawan kalah"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pantang menyerah sebelum lawan kalah"

🍸🍸🍸

Phoenix, dalam mitologi Mesir adalah sejenis burung api legendaris. Burung api ini digambarkan memiliki bulu yang sangat indah berwarna merah dan keemasan, sama seperti karisma para anggota dari geng motor yang mengenakan nama burung api legendaris tersebut sebagai nama geng motor mereka.

Geng motor Phoenix terdiri dari dua ratus anggota termasuk enam anggota inti yang paling berpengaruh dalam geng motor tersebut. Seperti yang dideskripsikan pada paragraf pertama tadi. Bagaikan api yang membara, anggota geng Phoenix sangat cekatan, ganas dan juga bengis dalam hal berkelahi maupun dalam hal balapan melawan geng motor lain.

"Oy!" Kelima remaja cowok yang mengenakan jaket kulit berlambangkan simbol burung api dibagian lengan kanan mereka langsung menoleh ke sumber suara saat merasa ada yang menegur mereka.

"Apa lo?" Sahut dari salah satu kelima remaja cowok itu. Menatap dengan tatapan tidak suka.

"Mana? Ketua kalian yang katanya sangat hebat dalam berkelahi dan juga balapan itu? Kenapa sampai sekarang belum datang juga? Apa mungkin, ketua kalian itu takut? Takut kalah sama gue? Haha!"

"Bangke lo!" Tidak terima jika Alaska direndahkan.

"Gue tunggu kedatangan ketua kalian, karena gue, udah gak sabar mau me-nga-lah-kan-nya!"

"Halahhh belagu banget lo! Gini ya, lo itu setiap bulan selalu kalah! Jadi, gak perlu berharap lebih buat menang ngelawan ketua kami!"

"Cik!" Tersenyum miring, lalu berbalik, berjalan pergi meninggalkan kelima remaja cowok itu menuju area balap.

"Alaska kemana sih? Udah lima belas menit dia ngaret!" Tanya remaja cowok bernama Firgo kepada keempat temannya.

"Tunggu aja, palingan bentar lagi dateng tuh anak." Jawab Aksa.

"Tumben banget Alaska ngaret." Ujar remaja cowok bernama Varrez sembari melihat waktu yang tertera di arloji yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Gue udah gak sabar mau liat Alaska ngalahin ketua geng Kairez yang ngesok itu dalam balapan kali ini." Ujar remaja cowok bernama Romeo sembari merangkul Varrez.

"Iya, gue juga gak sabar mau liat kekalahan ketua geng Kairez untuk kesekian kalinya." Ujar remaja cowok bernama Zyiang.

"Emmm, kira-kira, menurut kalian, udah berapa kali Alaska berhasil ngalahin ketua geng Kairez dalam balapan?"

"Menurut gue, tujuh puluh kali, gue juga sedikit lupa. Pokoknya sekitaran itu lah." Jawab Aksa.

"Udah tujuh puluh kali kalah, tapi masih aja sok keras nantangin Alaska. Cik! Keknya, tuh orang udah gak ada rasa malu lagi. Udah tebal banget mukanya!" Sahut Romeo.

TOUCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang