● Chapter 36 ●

1.6K 52 7
                                    

KETAKUTAN TERJADI

"Tekadang, orang lain yang berbuat salah kita juga yang kena."

🍸🍸🍸

"Kejadian dimasa lalu yang mama alami kini terulang kembali." Almetta mengusap air matanya yang mengalir dipipinya dengan punggung tangan. Saat ini, Almetta dan Aletta sedang duduk dibalkon kamar sembari menikmati sepoyang angin sore.

"Maafin Aletta ma, Aletta gagal menjaga kesucian Aletta. Maafin Aletta. Aletta terbuai oleh cinta."

"Kamu gak perlu minta maaf, nak." Almetta merangkul sang anak.
"Semua yang terjadi biarlah terjadi. Mama akan selalu menyemangati kamu untuk selalu kuat dalam menjalani cobaan hidup ini."

"Makasih ma..." Aletta memeluk sang ibu dengan perasaan haru.

"Sama-sama nak, kamu tetap semangat ya, jangan pernah berfikir untuk menggugurkan janin yang ada didalam perut kamu. Biarkan janin itu lahir. Dia tidak salah."

"Iya ma, Aletta gak akan menggugurkannya." Aletta mengangguk. "Ma. "

"Ya sayang?"

"Aletta memutuskan untuk berhenti sekolah."

"Kenapa?"

"Mama pasti mengerti." Almetta mengangguk paham, wanita itu sangat mengerti apa yang dimaksud oleh Aletta. Kenapa anak itu memutuskan untuk berhenti sekolah. Jika sampai siswa satu sekolah mengetahui jika Aletta sedang hamil, pasti banyak dari mereka yang akan menghina dan membully Aletta habis-habisan. Aletta tidak mau jika ia sampai stres, karena akan mengganggu kesehatan janinnya.
"Tapi, mama gak perlu kahwatir. Aletta akan tetap melanjutkan sekolah dengan cara homeschooling. Mama dan oma mau kan? Cariin Aletta seorang guru?"

"Tentu saja, mama dan oma mau cariin kamu guru untuk homeschooling."

"Ma, ngomong-ngomong, suami mama, alias papa tiri Aletta, beliau lagi dimana?"

"Beliau lagi kerja, saat ini, beliau sedang di Australia, nak."

"Kapan pulangnya?"

"Mungkin, lusa nanti." Aletta mengangguk paham. "Nak, mama boleh nanya?"

"Boleh, ma."

"Udah berapa lama kamu pacaran sama remaja cowok yang mukuli Jeff kemarin?"

"Kurang lebih, dua bulan, ma." Jawab Aletta, jujur. "Ganteng kan, ma? Mama pasti sangat senang punya mantu seperti dia. Namanya Alaska Dylandara, ma."

"Ternyata dugaanku benar. Remaja cowok itu anaknya Hadin." Batin Almetta.

"Ma, kok diem, sih? Jawab donk, Alaska ganteng kan, ma?"

"I-iya nak, ganteng."

"Aletta!" Suara itu membuat Aletta dan Almetta menoleh. Ternyata, suara itu dari Jeff. Dengan langkah besar, cowok itu berjalan menghampiri keduanya.

TOUCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang