● Chapter 18 ●

2.8K 69 2
                                    

MARKAS KAIREZ

"Manusia seringkali tidak menyadari kesalahan yang telah mereka perbuat"

🍸🍸🍸

"Aletta kemana?" Batin Alaska saat ia melangkah masuk ke dalam apartement. Alaska berjalan menuju meja makan, lalu mengambil posisi duduk.

Alaska membuka tudung saji, aroma lezat dari masakan Aletta langsung merasuki hidungnya. Perutnya menjadi lapar.

Krek!

Brag!

Alaska sedikit kaget saat mendengar pintu apartement di tutup kembali dengan sangat kuat hingga gemahannya terdengar, menjalar ke penjuru ruangan.

"Siapa?" Tanya Alaska.

"Ini aku!" Aletta berjalan mendekati Alaska.

"Kenapa nutup pintunya kuat banget?"

"Aku lagi kesal!" Aletta duduk dipangkuan Alaska, lalu memeluk cowok itu.

"Kesal? Kenapa kamu kesal sayang?"

"Katua geng Kairez gangguin aku..." Mendengarnya, seketika membuat Alaska langsung mengepalkan kedua tangannya.

"Kenapa kamu bisa diganggu sama ketua geng Kairez? Memangnya, kamu kenal sama ketua geng Kairez?"

"Iya kenal."

"Gimana caranya kamu bisa kenal?"

"Ketua geng Kairez, mantan aku."

"Mantan kamu?"

"Iya, mantan aku."

"Kenapa kamu gak pernah cerita sama aku kalau ketua geng Kairez mantan kamu?"

"Aku gak tau, Alaska, selama kami berdua pacaran, mantanku itu gak pernah cerita sama aku kalau dia ketua geng motor, geng Kairez."

"Ketua geng Kairez namanya Bian, benar, kan? Nama mantan kamu itu Bian, iya kan?"

Aletta mengangguk, "Iya, namanya, Bian. Kenapa?"

"Gak apa-apa." Alaska menghela nafas. "Bian udah tau? Kalau kamu pacar aku?"

"Iya, Bian udah tau."

"Apa yang udah dilakukan oleh Bian? Sampai buat kamu jadi kesal?"

"Semalam, tanpa kita berdua sadari, Bian merekam kita saat..." Aletta menceritakan kepada Alaska dari A sampai Z tanpa ada yang tertinggal sedikitpun, kenapa ia bisa jadi sangat kesal kepada Bian. Mendengar cerita Aletta, dengan perlahan emosi Alaska memuncak, urat-urat tangannya muncul.

"Kurang ajar, berani-beraninya dia ngancem kamu!" Alaska memukul meja makan.

"Aku takut, kalau video itu viral, karena aku gak mau balikan sama dia."

"Tenang, kamu gak perlu takut. Aku akan mengurusnya. Bian harus di kasih pelajaran agar tidak mengancam kamu lagi." Aletta tersenyum mendengarnya, ia mencium bibir Alaska sembari mengeratkan pelukannya terhadap cowok itu.

"Aku merasa terlindungi kalau sama kamu..."

"Kamu akan selalu terlindungi jika ada disisi aku, Ta."

"Sebelum kamu nyamperin Bian. Kita makan masakan aku dulu yuk?"

"Ayo, aku udah lapar banget. Aku udah gak sabar mau nyicipin masakan kamu." Alette tersenyum senang, ia turun dari pangkuan Alaska dan mengambil posisi duduk berhadapan dengan Alaska.

"Ini punya kamu." Aletta menyerahkan satu piring steak kepada Alaska. "Ayo cobain."

"Kamu gak ikut makan?"

TOUCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang