● Chapterr 48 ●

4.4K 50 1
                                    

FLASH BACK ( 1 )

🍸🍸🍸

"Oh, jadi, selama ini yang dikatakan papa memang benar adanya. Ternyata, selama ini, mama sendiri yang udah main api di belakang papa, hingga membuat papa menceraikan mama!"

Deg!

Suara dari seorang remaja cowok itu berhasil membuat kedunya menoleh ke sumber suara. Natalia dan Ozan  terbelalak kaget saat mengetahui siapa remaja cowok itu. Mata Natalia melebar, nafasnya memburu, dadanya berdebar dengan sangat cepat, dirasakannya atmosfer mulai menipis.

"A-Alaska." Natalia mendorong pundak Ozan menjauh darinya. "Nak..." Natalia berjalan mendekati Alaska.

"JANGAN DEKATI GUE!" Alaska memperingatkan Natalia dengan cara menunjuk wajah wanita itu dan membuat Natalia langsung menghentikan langkahnya untuk menghampiri Alaska.

"Nak, apa yang kamu dengar tadi semuanya gak benar."

"Gue mohon, sekarang juga, lo segera menceritakan apa yang sebenarnya terjadi lima tahun yang lalu. Kenapa bisa papa menceraikan lo." Pinta Alaska kepada Natalia dengan nada suara yang rendah tapi penuh dengan penekanan disetiap katanya.

"Menceritakan apa nak? Semuanya udah jelas, kalau mama dan papa kamu bercerai karena ada orang ketiga, wanita pelakor itu yang sudah merebut papa kamu hingga membuat mama dan papa kamu bercerai." Alaska menggertakan rahangnya sembari menggeleng pelan. Bukannya membalas perkataan yang dilontarkan oleh Natalia, cowok itu memilih untuk berjalan menghampiri Ozan.

"BRENGSEK!"

Bugh!

Bugh!

Bughhh!

Alaska memukuli Ozan tanpa ampun di depan mata Natalia. Ozan ingin melakukan perlawanan, tapi Alaska selalu berhasil menggagalkan perlawanannya.

"Stop Alaska!" Natalia menghampiri keduanya untuk melerai perbuatan Alaska. "Alaska, mama bilang, stop!" Alaska mengabaikan permintaan Natalia, cowok itu terus memukuli Ozan.

"ALASKA STOP!" Dengan sekuat tenaga, Natalia mendorong dada Alaska menjauh dari Ozan hingga cowok itu menghentikan pukulannya.

"Sial!" Dengan kondisi wajah yang dipenuhi luka lebam dan hidung serta sudut bibir yang berdarah, Ozan berjalan menjauh dari jangkauan Alaska.

"GUE BUNUH, LO!" Alaska ingin mendekat untuk memukuli Ozan lagi, tapi, niatnya itu terhenti saat Natalia mencekal lengannya.

"Stop Alaska! Jangan pukul dia lagi!"

"LEPASKAN TANGAN GUE!" Alaska memberontak, berusaha ingin melepaskan cekalan tangan Natalia dari lengannya.

"ENGGAK! MAMA GAK AKAN BIARIN KAMU MUKULINYA LAGI!"

"GUE AKAN MEMBUNUHNYA!" Dengan kasar, Alaska melepaskan cekalan tangan Natalia dari lengannya, lalu kembali menghampiri Ozan.

"ALASKA, STOP!"

"Mati lo!" Alaska mencengkram rahang Ozan dengan satu tangan.

"STOP MUKULIN PRIA YANG MAMA CINTAI ALASKA!" Pukulan yang akan Alaska berikan untuk Ozan seketika terhenti saat ia mendengar pengakuan Natalia.

Sebelum melanjutkan perkataannya, Natalia menghelakan nafas, air matanya menetes dari kelopak mata mengalir membasahi pipinya secara perlahan.

"Mungkin ini sudah saatnya, aku harus mengakhiri kebohongan yang selama ini aku tutupi dari anakku, kenapa Hadin menceraikan aku." Batin Natalia.

"Iya nak, lima tahun yang lalu. Mama sendiri yang main api di belakang papa kamu." Dengan kasar, Alaska melepaskan cengkramannya terhadap rahang Ozan.

"Cepat! Ceritakan, apa yang sebenarnya terjadi lima tahun yang lalu, kenapa papa menceraikan lo!"

TOUCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang