● Chapter 1 ●

18K 300 6
                                    

DROP OUT

"Selalu ada alasan dibalik masalah seseorang"

🍸🍸🍸

"Udah gila! Come on, Al, lupain!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah gila! Come on, Al, lupain!"

"Gue gak bisa ngelupainnya gitu aja!" Menyuap potongan sosis masuk ke dalam mulutnya.

"Begitu menghipnotiskannya, ya, sentuhan cowok itu? Sama nenen lp" Tanya Clara kepada Aletta sambil terkekeh.

"Banget! sentuhannya benar-benar sangat menghipnotis! gue merasa seperti menjadi seorang bidadari binal, saat merasakan sentuhan cowok itu."

"Sentuhannya aja udah bisa bikin lo gila seharian, apa lagi lebih dari sentuhan. Misalnya, lo dicium oleh cowok itu. ATAUUU..."

"Atau apa?" Aletta menunggu kelanjutannya.

"Lo Eiem-Eiem sama cowok itu. Gue yakin lo pasti bakalan langsung masuk rumah sakit jiwa pada tingkat pasien kronis!" Sambung Karolin.

"Bener tuh, gila sih, pasti endul terendul-endul, hahaha!" Aletta, Karolin dan Clara tertawa bersama. Suara tawa mereka sangat besar, siapa saja yang sedang berada di kantin, pasti dapat mendengarnya "Sentuhan cowok itu sangat menghipnotis dari pada sentuhan dari puluhan mantan gue. Kagak ada yang bikin gue terhipnotis apa lagi merasa... You now, Erghhh!"

"Jadi, sekarang lo mau apa? Lo bakalan nyari keberadaan cowok itu?" Tanya Jihan

"Yes, bitch."

"Emmm, menurut gue, lo gak bisa menemukan keberadaan cowok itu. Karena susah, lo aja gak tau gimana mukanya." Jihan dan Clara mensetujui perkataan Karolin.

"Lo bener juga, sih, hemmm." Aletta memanyun, ia kehilangan semangat.

"Of course, I'm always right." Karolin mengendikan pundak.

"So, what should I do, so I can find that guy?"

"I don't know, there's no way."

"Ish!!!" Aletta mengebrak meja.
"Beri gue saran donk, gimana lagi caranya agar gue bisa menemukan keberadaan cowok itu!"

"Kedukun beranak aja bitch." Jawab Jihan.

"Makanya, lain kali, kalau minum alkohol jangan terlalu banyak! lo nya geblek juga!" Clara menggeleng heran.

"Namanya juga club, alkohol minuman primadonanya. Amer sayang..."

"Serah lo aja, deh, serah!"

"Permisi kak..." Seorang siswa laki-laki datang menghampiri meja keempat gadis primadona SMA Sanjaya itu.

"Gue mau nebak, lo kesini, pasti mau minta nomor hape, kan?" Tanya Karolin. Ya, keempatnya sudah terbiasa dengan apa maksud dan tujuan dari para siswa laki-laki di sekolah mereka saat menghampiri mereka. Tak lain dan tak bukan, tujuan siswa laki-laki itu hanya satu. Minta nomor ponsel mereka.

TOUCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang